Mohon tunggu...
Naim Emel Prahana
Naim Emel Prahana Mohon Tunggu... Penulis - penulis dan jurnalist

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rutinitas "Kau" di Backpacker III Teater Lampung

17 April 2021   02:25 Diperbarui: 17 April 2021   02:28 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ternyata infonya kegiatan panggung (teater) di Lampung cukup presentatif untuk mengolah potensi yang ada menjadi idola publik. Sejauh ini memang masyarakat seni sastra masih menjadi persoalan tersendiri pada judul "sejauhmana masyarakat umum mencintai kegiatan seni sastra dan budaya di sini?"

Di balik harus diakui sosok Iswadi Pratama boleh jadi penerus teater Krakatoa era 80-an. Dengan rutinitas, kreasi dan pengalamannya selama ini, Iswadi Pratama cukup kental memahami dunia panggung---penulis naskah---dan penyutradaraan. Saya support! Ari Pahala---juga aktor panggung, dan Muadin Fuari memang jagonya di panggung. Dia seorang pembaca puisi yang sangat baik.

Rutinitas berkesenian---termasuk berteater so pasti jadi proses meningkatkan kualitas individu, kelompok dan kawasan kesenian itu sendiri, yakni Lampung, Kota Metro, Pringsewu, Bandarlampung, Kotabumi dan tempat lainnya. Karena 'kau' adalah rutinitas di dalam sebuah proses panjang.

Proses itu pun menyadarkan semuanya bahwa muatan lokal sangat perlu dijadikan standar optimal, agar mampu mengisi kompetisi karya-karya dari npenjuru dunia lainnya. 

Lupakan lik and dislake dalam mengedepankan komunitas dan karya-karyanya. Kebutuhan database masih belum tergoyahkan, akibat tergerusnya pola pandang tentang 'aku', 'kau' dan 'mereka'.

Letakkan pot bunga di tempatnya, agar orang yang melihat dan berjalan-jalan tidak menyepak kembang-kembang di dalam pot nan indah penuh pesona. Menjadikannya gnethi seation yang akan mengangkat semua derajat, sekecil apapun manfaat bagti orang lain di luar para pelaku seni dan budaya. Harus dipertimbangkan untuk sebuah bunga rampai yang tidak akan lenyap di kemudian hari.

Karakteristik Lampung mungkin sangat berbeda dengan karakteristik Yogjakarta atau Bandung maupun Pekanbaru. Jangan merobek lembaran awal dan akhir dari buku-buku panggung kesenian itu. 

Tiupan angin selembut apapun dapat merasuki relung jiwa para seniman. Nikmati dan lakoni secara proporsional. Selamat untuk aktivitas Backpaceker III Teater Lampung.

Catatan Naim Emel Prahana

Praktisi seni budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun