Mohon tunggu...
Naily Maimanah
Naily Maimanah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Lahir di bumi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Refleksi Kunjungan TPMB

27 Mei 2024   22:45 Diperbarui: 27 Mei 2024   23:04 2818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tempat Praktik Mandiri Bidan atau biasa disingkat TPMB adalah sebuah fasilitas pelayanan kesehatan yang didirikan untuk memberikan asuhan kebidanan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. TPMB ini memiliki keunggulan berupa inovasi seluruh pelayanan yang sudah tercatat, terkontrol, dan terintegrasi melalui sistem IT sehingga mudah diakses oleh masyarakat. TPMB juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan setiap tahunnya dengan para bidan yang melayani dengan ramah, sehingga terjalin hubungan baik antara keluarga dengan bidan.

Pada tanggal 20 Mei 2024 kemarin saya berkesempatan untuk mengunjungi Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) di Surabaya lebih tepatnya di Jl. Karah No.107, Karah, Kec. Jambangan, Kota SBY, Jawa Timur 60232. Kunjungan ke tempat praktek mandiri bidan yang saya lakukan telah memberikan saya pengalaman yang sangat berharga dan memperluas pengetahuan saya tentang praktik kebidanan. Dalam kunjungan ini, saya berkesempatan untuk melihat langsung bagaimana bidan bekerja secara mandiri dan melihat langsung ruangan-ruangan yang menjadi standart untuk TPMB. 

Bidan Emmy menuturkan bahwa peraturan untuk TPMB itu banyak. Kalua dulu patologis dan bayi letak sungsang itu boleh di tolong bidan tapi sekarang harus di rujuk ke rumah sakit atau dokter yang lebih tau dan berpengalaman. Begitupun seperti surat sehat dan surat sakit, jika dulu seorang bisa mengeluarkan surat sehat dan surat sakit maka searang tidak bisa, jika menginginkan surat sehat dan surat sakit maka harus ke puskesmas atau rumah sakit.

Dari kunjungan ini Bidan Emmy mengajarkan kami bahwa jalur kesehatan tidak untuk mencari uang tapi murni untuk pelayanan tidak berorientasi pada gaji yang tinggi. Intinya bagaimana caranya pasien nyaman dengan pelayanan kita dan mendapatkan informasi penting yang harus benar-benar di ketahui oleh pasien. Bersikap ramah terhadap pasien juga menjadi hal yang penting untuk membuka praktik mandiri bidan. 

Kunjungan ke tempat praktek mandiri bidan ini juga memberikan saya kesempatan untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan saya tentang praktik kebidanan. Saya belajar tentang pentingnya kebersihan dan sterilitas dalam melakukan pemeriksaan dan perawatan, serta cara bidan melakukan skrining agar catatan kesehatan pasien jelas dan tidak hilang untuk kepentingan lain di saat-saat darurat. Bidan Emmy menuturkan bahwa rekam medis tiap pasien harus ada dan di simpan dengan rapi.

Saya juga bisa mengetahui apa saja hal-hal yang harus ada di ruangan bersalin, ruang nifas, dan juga ruang perawatan. Juga ketentuan dan syarat-syarat untuk tempat praktik bidan ada beberapa yang harus memenuhi standart.

Dalam kunjungan ini kami juga pentingnya untuk segera merujuk pasien di saat ada keadaan yang mungkin tidak bisa di tangani seorang bidan seperti bayi sungsang dan lain sebagainya. "Sebaiknya jangan mengambil resiko karena mungkin jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada pasien kita mungkin akan di tuntut" Tutur bidan Emmy pagi itu. Lebih baik melakukan rujukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kecuali jika ada kondisi daryrat tertentu yang tidak memungkinkan untuk merujuk ke rumah sakit dengan catatan harus informed consent sebelumnya. 

Selanjutnya kami di ajak berkeliling di TPMB bidan Emmy mulai dari ruang perawatan, ruang KB, ruang nifas, ruang bersalin dan juga da ruangan VVIP. Pertama yang kita kunjungi yaitu ruang perawatan yang biasa digunakan untuk skrining oleh bidan emmy yang di lengkapi dengan fasilitas tempat cuci tangan, tempat sampeh medis, tempat sampah non medis dan lain sebagainya. Selanjutnya menuju ruang KB yang sebenarnya tidak harus ada di TPMB. Berikutnya menuju ruang bersalin yang di lenngkapi dengan tempat pencucian alat, AC, ranjang untuk persalinan yang memenuhi ketentuan, obat-obatan, lampu untuk menghangatkan bayi, meja untuk merawat bayi, ada juga lampu untuk menyorot ketika bersalin agar lebih terang karena lampu saja tidak cukup untuk menerangi ketika bersalin. Selanjutnya menuju ke kamar VIP untuk pasien yang mungkin kurang nyaman jika berada di kamar biasa, kamar VIP ini di lengkapi dengan Kasur yang nyaman, AC, televisi, serta ruangan yang lebih lebar.

Setelah tour TPMB selesai kami malakukan dokumentasi Bersama bidan emmy dan berpamitan untuk pulang. Pesan dari bidan Emmy yaitu ketika kita buka praktek jangan menawar harga yang terlalu murah untuk menarik pasien, tapi ambillah harga sewajarnya sesuai dengan tenaga dan biaya alt-alat yang kita keuarkan. Tapi jangan lah meminta harga yang terlalu mahal pada psien. Selalu berahati-hatilah dalam praktik jangan gegabah dan lakukan praktik dengan ikhlas dan tulus untuk pasien, untuk menyelamatkan bayi yang akan lahir ke dunia ini karena seorang bidan dalah suatu pekerjaan yang mulia.

Kesimpulannya, kunjungan ke tempat praktek mandiri bidan ini telah memberikan saya pengalaman yang sangat berharga dan memperluas pengetahuan saya tentang praktik kebidanan. Saya sangat terkesan dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh bidan di tempat praktek mandiri, serta cara mereka melakukan pemeriksaan dan perawatan yang efektif dan aman. Saya berharap bahwa saya dapat menerapkan apa yang saya pelajari dalam praktik kebidanan saya di masa depan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun