Cukup Tidur, Memangnya Penting Ya?

Sebagai manusia, tentu kita memerlukan waktu istirahat. Itulah kenapa, tubuh kita memerlukan waktu untuk tidur di malam hari. Setiap rentang usia memiliki kebutuhan tidur yang berbeda. Remaja pada usia 14 - 17 tahun membutuhkan waktu sebanyak 8 hingga 10 jam sehari. Kebutuhan ini akan berkurang menjadi 7 hingga 8 jam sehari pada orang dewasa, yaitu 18 - 64 tahun. Lalu, kenapa tidur menjadi penting? Apakah ada efek samping buruk jika tidur kita tidak terpenuhi?

Ternyata, kurang tidur memiliki dampak yang buruk pada fungsi kognitif dan biologis kita, lho! 

1. Tidur mempengaruhi daya ingat

Tidur memberi waktu pada tubuh dan otak untuk memulihkan diri setelah kita aktivitas harian kita. Selama tidur pula, otak kita melakukan proses penguatan ingatan baru. Ingatan yang telah diaktifkan kembali selama kita tertidur akan dipindahkan dari Hippocampus ke Korteks Prefrontal lalu diproses menjadi ingatan jangka panjang. Akan tetapi jika seseorang kekurangan tidur, maka jaringan otak akan kekurangan oksigen dan energi untuk regenerasi. Hal ini mengakibatkan turunnya daya ingat seseorang jika tidak memiliki jam tidur yang cukup.

2. Tidur mempengaruhi daya berpikir dan konsentrasi.

Kurangnya tidur juga dapat berdampak pada daya pikir dan konsentrasi. Saat tidur, beberapa bagian otak kita di sistem untuk bekerja. Karenanya, bagian otak seperti pre frontal korteks, parietal korteks, temporal korteks, hingga sistem limbik kita tidak dapat bekerja optimal saat kita kekurangan tidur. Bagian-bagian otak tersebut bertanggung jawab atas fungsi kognitif, pengambilan keputusan, pemrosesan informasi, dan konsentrasi kita. Karena hal ini, waktu tidur yang tidak optimal otomatis akan mengganggu fungsi otak kita.

3. Tidur mempengaruhi suasana hati

Seperti poin-poin sebelumnya, tidur menjadi waktu otak kita untuk memperbaiki sistemnya. Selain fungsi kognitif, tidur juga berdampak pada mood kita lho! Tidur yang cukup membantu sistem pengaturan hormon-hormon seperti serotonin dan kortisol dalam tubuh. Kurangnya tidur menyebabkan peningkatan produksi hormon kortisol yang juga disebut sebagai hormon stress. Disisi lain, kekurangan tidur dapat mengurangi produksi serotonin, neurotransmiter yang berperan dalam suasana hati. Kekurangan hormon ini menyebabkan perasaan sedih, cemas, atau depresi. Otak yang sistemnya terganggu juga tidak dapat melakukan proses kognitif dengan baik, sehingga dapat memicu stress dan penurunan performa serta produktifitas kita.

4. Tidur mempengaruhi kesehatan

kurangnya tidur ternyata juga berdampak pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh. Saat tidur, tubuh kita melakukan detoks dan perbaikan sel-sel tubuh. Terganggunya hal ini dapat meningkatkan resiko serangan jantung, kanker, peradangan pada tubuh, dan menurunkan sistem imunitas tubuh kita. Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan berbagai gangguan pada wajah kita, mulai dari mempercepat penuaan kulit, kulit kusam, munculnya jerawat dan komedo, serta memperburuk masalah kulit.

Nah, dari penjabaran diatas kita telah mengetahui pengaruh apa yang didapat ketika kebutuhan tidur kita tidak terpenuhi. Gimana, masih betah begadang setiap hari? Kalau diingat-ingat lagi, efek samping negatif dari kebiasaan buruk kita ternyata banyak sekali ya?