Mohon tunggu...
Naila Luthfiyana
Naila Luthfiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa PGMI di Fakultas Tarbiyah yang tertarik pada dunia pendidikan dasar, nilai-nilai Al-Qur’an, bimbingan dan konseling, serta budaya literasi. Menulis bukan sekadar menuangkan ide, tapi juga merawat ingatan dan menggugah kesadaran. Mengangkat tema seputar pendidikan, konseling pendidikan Islam, dan nilai-nilai keislaman yang membumi. Percaya bahwa kata-kata bisa menjadi ladang amal ketika ditulis dengan niat yang benar dan tujuan yang jelas. Seperti halnya konseling, tulisan pun bisa menjadi jalan penyembuhan dan pemberdayaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Layanan Bimbingan Karier dan Bimbingan Belajar di Sekolah Dasar (SD)

13 Juni 2025   17:15 Diperbarui: 13 Juni 2025   17:12 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia pendidikan terutama di pendidikan dasar, kita sering kali terlalu fokus pada nilai rapor, angka ujian, atau hafalan pelajaran. Padahal, ada satu aspek penting yang sering terlewatkan yaitu bagaimana anak mengenal dirinya, memahami potensinya, dan membayangkan masa depannya. Di sinilah peran Bimbingan dan Konseling (BK) menjadi sangat berarti, terutama di jenjang Sekolah Dasar (SD), saat anak-anak masih dalam tahap awal pembentukan identitas dan kebiasaan belajar. Layanan seperti bimbingan karier dan bimbingan belajar bukan hanya penting, tetapi bisa menjadi pengalaman yang membekas bagi peserta didik untuk mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Melalui praktikum BK yang telah di laksanakan di Madin Al-Islamiyyah, saya benar-benar melihat secara langsung bagaimana kedua layanan ini bisa dihidupkan dengan pendekatan yang menyenangkan dan bermakna. Pengalaman ini bukan hanya membantu saya memahami teori di kelas, tetapi juga mengasah kepekaan saya dalam membaca kebutuhan setiap anak. Serta dalam hal ini melalui layanan keduanya peserta didik tidak hanya dibimbing secara akademik, tetapi juga dibantu mengenali diri, mengembangkan potensi, serta belajar untuk merancang masa depannya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa Sekolah Dasar (SD). Dalam hal ini melalui praktikum observasi ini membuat saya menyadari bagaimana pendekatan yang sederhana jika dilakukan dengan tulus dan penuh empati agar dapat membawa dampak yang besar bagi siswa-siswa tersebut.

Menumbuhkan Cita-Cita Melalui Layanan Bimbingan Karier

Pada kegiatan pertama dalam praktikum ini yaitu layanan bimbingan karier kepada siswi kelas 5A, Sindy Rahma Tri Hapsari. Ketika saya merancang layanan bimbingan karier, saya memilih mengusung tema "Aku dan Impianku". Tujuannya sederhana yaitu saya ingin memberi ruang bagi peserta didik untuk membayangkan masa depan mereka, mengajak peserta didik untuk mengenal cita-cita mereka, memahami profesi di sekitarnya, serta membangun semangat dan keyakinan bahwa impian bisa diraih sejak dini. Saya memilih pendekatan yang ringan dengan memulai dari cerita singkat, diskusi kecil, hingga kegiatan menggambar impian agar layanan bimbingan suasananya terasa hangat dan menyenangkan. Dalam hal ini saya memulai dengan salam, do'a, dan permainan tebak profesi agar suasana menjadi akrab. Kemudian, saya bercerita tentang seorang anak yang giat belajar hingga akhirnya ia bisa meraih impiannya. Cerita ini menjadi pintu masuk untuk mematik imajinasi dan semangat ia untuk meraih cita-cita yang diinginkannya. Yang mengejutkan, respon peserta didik sangat luar biasa terutama antusias, tersenyum, tertawa, dan tanpa disuruh langsung ingin maju ke depan untuk menunjukkan hasil gambarannya dan mempresentasikan apa yang akan dia inginkan kedepannya. Melalui proses ini terlihat bahwa ia mampu mengaitkan minatnya dengan profesi impiannya secara sederhana. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu membentuk cara berfikir positif tentang masa depan. Evaluasi menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan berbasis gambar dan cerita sangat efektif untuk anak usia Sekolah Dasar (SD) dalam memahami konsep karier.  (Mustika et al., 2022).

Namun di balik semangat itu, saya melihat satu pola yang menarik yaitu peserta didik  menggambar cita-cita yang umum seperti guru, polisi, dokter, dan tentara. Rasanya aman, karena memang itu yang sering mereka dengar dari keluarga atau guru. Tapi saya juga bertanya dalam hati, apakah mereka tahu ada profesi lain yang mungkin lebih cocok dengan minat mereka? Profesi seperti ilustrator, ahli hewan, ahli lingkungan, atau bahkan pembuat konten edukatif? Di situlah saya mulai berpikir bahwa layanan ini bisa lebih kuat lagi jika anak-anak juga dikenalkan pada pilihan-pilihan baru yang sesuai zaman. Pada sesi refleksi akhir saya memberi pertanyaan agar peserta didik ini dapat mengungkapkan isi pikirannya yang lebih kritis dan analitis yaitu dengan kalimat "Kalau kamu sungguh-sungguh ingin jadi seperti yang kamu gambar, apa langkah kecil yang bisa kamu lakukan mulai sekarang?" Pertanyaan sederhana tapi bermakna seperti itu bisa memancing mereka untuk berpikir lebih dalam dan mulai menata arah masa depannya, meskipun secara sederhana. (Alamsyah et al., 2023)

Belajar Matematika Jadi Menyenangkan Melalui Layanan Bimbingan Belajar

Pada sesi kedua yaitu dilakukannya layanan bimbingan belajar dengan Navia Nurul Khalifah siswa kelas 2C. Dalam hal ini layanan bimbingan belajar yang difokuskan pada materi pengurangan dan perbandingan ukuran dengan tema "Cermat mengurangi dan pandai membandingkan". Karena kita tahu dari awal bahwa pelajaran seperti ini kadang dianggap "sulit" dan "membosankan" oleh peserta didik. Karena itu, saya sengaja membuat suasana yang berbeda yaitu melalui alat peraga, bermain sambil belajar, dan interaktif. Peserta didik awalnya diajak bermain dengan stik es krim, kartu angka, gambar buah, dan permainan sederhana. Ternyata, ketika mereka bisa melihat langsung benda yang dimaksud dan memainkannya sendiri, pemahaman mereka jadi jauh lebih kuat. Mereka tidak hanya mendengarkan atau menghafal, tetapi mengalami proses belajarnya. Bahkan mereka yang biasanya pasif di kelas, mulai berani angkat tangan dan bertanya. Rasanya seperti melihat mereka benar-benar menikmati proses belajar.

Selanjutnya, Ketika bimbingan selanjutnya dimulai dengan mengajak Naviana bermain sambil belajar. Permainan seperti "Siapa besar, Siapa Kecil?" dan "Pasang pintar" yang menjadi sarana untuk mengasah logikanya dalam membandingkan ukuran. Dalam hal ini bertujuan agar anak tidak mudah bosan serta senang dan mampu menjawab soal dengan lebih percaya diri. Melalui evaluasi ini menjadikan ia lebih mudah memahami pelajaran matematika. Dia bahkan berkata dan matanya berbinar saat dia berhasil menjawab dengan benar, "Matematika ternyata asyik juga ya, kak". Melalui pengalaman ini mengajarkan kepada kita seorang calon guru bahwa pelajaran yang sering dianggap sulit, bisa berubah jadi menyenangkan jika disampaikan dengan pendekatan yang tepat. Peserta didik bukan hanya butuh sekedar materi, tetapi mereka juga membutuhkan kepercayaan diri dan rasa senang saat belajar. Melalui pengamatan ini dapat memperoleh data bahwa setiap peserta didik itu memiliki cara belajar dan kecepatan yang berbeda dalam memahami suatu ilmu yang baru. Ada yang cepat sekali paham, ada juga yang harus di dampingi lebih intens. Dengan ini kita sebagai calon pendidik  harus belajar lebih banyak tentang cara membuat kegiatan yang bisa menyesuaikan dengan kemampuan anak, agar semua anak merasa dihargai dan berkembang sesuai potensinya. (Putri et al., 2024).

Refleksi Diri Dengan Belajar Mendengarkan Anak

Pengalaman menjalani dua layanan BK ini banyak memberikan saya pelajaran serta pengalaman yang tidak saya temukan di dalam buku yang saya baca di ruang kuliah. Saya belajar bahwa setiap anak punya dunianya sendiri ada yang berwatak ceria, suka marah, pendiam, aktif dan ada yang suka menggambar maupun berhitung. Mereka tidak bisa disamaratakan, maka dari itu kita sebagai pendidik berperan bukan hanya mengajar tetapi juga mendengarkan, memahami, dan menemani. Melalui bimbingan karier, saya melihat bahwa anak-anak sangat membutuhkan panduan dalam mengenali masa depan. Mereka butuh diberi tahu bahwa impian itu bukan hanya boleh, tetapi harus punya rencana. Melalui bimbingan belajar, saya belajar bahwa pendekatan menyenangkan bisa membuat pelajaran yang menakutkan menjadi pengalaman yang dinanti-nanti. Saya juga semakin sadar bahwa layanan BK bukan sekadar formalitas dalam kurikulum. Jika dilakukan dengan hati dan pendekatan yang tepat, ia bisa menjadi titik awal yang penting dalam kehidupan seorang anak. Karena itu, saya berharap ke depan, layanan seperti ini bisa menjadi program yang berkelanjutan di sekolah, melibatkan guru kelas, orang tua, dan lingkungan sekitar (Rawa et al., 2021).

Penutup

Menjalani praktikum BK ini menjadikan kita sebagai calon pendidik percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang angka-angka, tetapi tentang menyentuh hati anak-anak. Melalui dua layanan sederhana ini, saya belajar bagaimana membimbing anak mengenal dirinya dan berani memimpikan masa depan serta juga belajar bahwa kadang, yang dibutuhkan anak bukan jawaban dari kita tetapi ruang untuk mereka bertanya, berekspresi, dan didengar. Dengan pendekatan yang sesuai dan suasana yang menyenangkan, mereka dapat belajar lebih baik dan tumbuh lebih percaya diri. Sebagai calon pendidik, menjadikan kita lebih tertantang dan termotivasi untuk terus belajar merancang layanan yang lebih inovatif, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan anak.  Harapannya memalui pengalaman kecil ini bisa terus kita bawa ke langkah-langkah selanjutnya sebagai calon guru. Karena mendidik bukan soal menyampaikan materi, tapi soal menemani anak tumbuh, sedikit demi sedikit, menjadi dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun