Mohon tunggu...
Nailah Hikmah
Nailah Hikmah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

International Relations

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perspektif Liberalisme dalam Memandang Cyber Diplomacy

2 Desember 2021   13:29 Diperbarui: 2 Desember 2021   20:01 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Halo Semua !!!

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Perspektif Liberalisme dalam memandang Cyber Diplomacy, sebelumnya mari kita bahas pengertian Liberalisme itu terlebih dahulu.

Perspektif Liberalisme merupakan salah satu cabang pemikiran dari Ilmu Hubungan Internasional. Perspektif ini lahir dari perkembangan Ilmu Hubungan Internasional itu sendiri, dimana Hubungan Internasional juga merupakan sebuah studi yang membahas interaksi yang terjadi antar negara dalam ruang lingkup internasional. 

Hal yang melatarbelakangi munculnya berbagai perspektif dalam Hubungan Internasional adalah karena munculnya berbagai konflik global. Sebagai salah satu dari perspektif Ilmu Hubungan Internasional, Liberalisme memiliki andil yang cukup besar.

Liberalisme merupakan pemikiran yang berlandaskan pada kebebasan hak individu, kesempatan serta kesetaraan bagi setiap individu, moral, dan rasionalitas. 

Kaum liberal biasanya percaya bahwa pemerintah diperlukan untuk melindungi individu agar tidak dirugikan oleh orang lain, tetapi mereka juga mengakui bahwa pemerintah sendiri dapat menimbulkan ancaman bagi kebebasan. 

Liberalisme berasal dari dua aspek budaya Barat yaitu yang pertama adalah penekanan Barat pada individualitas, sebagai lawan dari penekanan peradaban lain pada status, kasta, dan tradisi. Sebagian besar sejarah, individu telah tenggelam dan tunduk pada suku, kelompok etnis, atau kerajaannya.

Liberalisme merupakan akumulasi dari perkembangan masyarakat Barat yang menghasilkan rasa pentingnya individualitas manusia, pembebasan individu dari kepatuhan total kepada kelompok, dan melonggarnya cengkeraman adat, hukum, dan otoritas. 

Dengan kata lain Liberalisme, dalam pengertian ini, adalah singkatan dari emansipasi individu. Liberalisme juga berasal dari praktik permusuhan dalam kehidupan politik dan ekonomi Eropa, sebuah proses di mana persaingan yang antara partai politik yang berbeda dalam kontes pemilihan, penuntutan dan pembelaan, serta perbedaan dalam ekonomi pasar yang menimbulkan perselisihan dan menghasilkan tatanan sosial yang dinamis.

Di sebagian besar negara Eropa pada awal abad kesembilan belas, keyakinan bahwa persaingan adalah bagian penting dari sistem politik dan bahwa pemerintahan yang baik memerlukan oposisi yang kuat masih dianggap aneh. Keyakinan liberal pada permusuhan didasarkan pada keyakinan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk rasional yang mampu menyelesaikan perselisihan politik melalui dialog dan kompromi. 

Aspek liberalisme ini terlihat dalam proyek-proyek abad kedua puluh yang bertujuan untuk mencegah perang dan menyelesaikan perselisihan antar negara melalui organisasi-organisasi seperti Liga Bangsa-Bangsa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Mahkamah Internasional (Pengadilan Dunia). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun