Mohon tunggu...
Naynaifah
Naynaifah Mohon Tunggu... Buruh - Penunggu musim | Fleksibel namun tetap berdasar

Everything happens for a reason

Selanjutnya

Tutup

Money

Sekelas Singapura Saja Bisa Resesi, Apa Kabar Indonesia ya?!

15 Juli 2020   13:36 Diperbarui: 15 Juli 2020   21:10 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay

Hari ini saya cukup kaget, ketika membaca berita di media mengenai Singapura resmi resesi akibat pandemi Covid-19 padahal seperti yang kita ketahui bersama bahwa Singapura ini merupakan Negara Maju di Asia Tenggara setidaknya ada tiga sektor Ekonomi yang paling berpengaruh disana yaitu Perdagangan, Investasi dan Pariwisata.

Kabaranya resesi atau penurunan yang signifikan dalam kegiatan Ekonomi Singapura ini mengalami kontraksi 41,2% di kuartal-II 2020 jika dibandingkan dengan kuartal-I 2020 (qtq). Ini lebih dalam dari survei Reuters 37,4%. Bahkan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura memperkirakan kontraksi sebesar 7-4% akan menjadi resesi terburuk Singapura sejak merdeka tahun 1965.

Lantas apa kabar dengan Indonesia, apakah akan ada penurunan Ekonomi secara signifikan dalam waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun kedepan? Tidak ada yang tahu mengenai hal ini dan tidak ada jawaban yang pasti di tengah ketidakpastiian pandemi Covid-19 ini. Apakah Ekonomi di Indonesia akan membaik, tetap stabil, atau justru sebaliknya? Ya kita berharap yang terbaik saja.

Ditengah kekhawatiran krisis kesehatan dan skeptis saya terhadap Krisis Ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang bisa kapan saja terjadi. Sedikitnya saya masih memiliki harapan dan optimisme jika melihat upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi dalam menangani krisis ini asalakan terserap dengan benar dan jelas secara regulasi maupun pengawasannya.

Berdasarkan dari sumber yang saya baca berikut ini delapan upaya yang dilakukan Jokowi dalam menangani krisis Ekonomi di tengah Pandemi covid-19:

  1. Jokowi meluncurkan paket stimulus ekonomi yang diharapkan dapat memompa kembali aktivitas ekonomi di tengah pandemi.
  2. Pemberian diskon agar masyarakat tidak terbebani dengan situasi sulit akibat Covid-19.
  3. Jokowi mengratiskan Pembayaran Listrik kepada 20 juta pengguna selama 6 bulan.
  4. Dana sebesar Rp 695,2 Triliun untuk penanganan dampak dari pandemi Covid-19 dan pemulihan Ekonomi Nasional.
  5. Anggaran dana untuk Kesehatan sebesar Rp 87,55 Triliun.
  6. Anggaran dana untuk Perlindungan Sosial sebesar Rp 203,90 Triliun.
  7. Anggaran dana untuk Insentif Usaha sebesar Rp 120,61 Triliun.
  8. Anggaran dana untuk UMKM sebesar Rp 123,46 Triliun.

Sumber: CNBC Indonesia

Saya berharapan upaya yang dilakukan pemerintahan Jokowi ini memang nyata dan terserap dengan baik ketika di lapangannya. Saya tidak bisa membayangkan sekacau apa jika Indonesia mengalami resesi seperti yang pernah dialami Indonesia ketika krisis ekonomi pada tahun 1998 dimana Nilai tukar rupiah anjlok, Indeks Harga Saham Gabungan jatuh, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dimana-mana, bahan pokok susah tiba-tiba menghilang dipasaran, intinya benar-benar mimpi buruk saat itu kesenjangan sosial meningkat. 

Semoga tidak ada salah pengelolaan dana yang telah dianggarkan karena menurut saya pribadi hal ini bisa menjadi peluang yang bagus untuk pertumbuhan ekonomi jika pemerintah dan semua lapisan masyarakat konsisten bekerja sama dalam upaya memperbaiki perekonomian produktif di tengah pandemi covid-19. Kita harus terbiasa dengan inovasi dan kemandirian tidak bergantung sepenuhnya mengandalkan Import. Ini saatnya pemerintah mendorong kemandirian pemenuhan pangan di tingkat desa, dan memperkuat serta menumbuhkan produk lokal  seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baik yang sudah terintegrasi dengan digital maupun yang belum.

Cukuplah krisis yang pernah terjadi menjadi catatan sejarah sebagai bahan renungan dan evaluasi bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun