Inilah yang dalam Islam disebut dengan sabr (kesabaran) dan tawakkal (kepercayaan penuh kepada Allah setelah ikhtiar maksimal). Kesabaran bukanlah pasrah tanpa usaha, dan tawakkal bukanlah menggantungkan nasib tanpa strategi.
"Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Allah akan memberikan rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Ia pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan pentingnya usaha (keluar dari sarang) sekaligus keyakinan bahwa hasil akhir ada dalam genggaman Allah.
Membangun Ketangguhan Spiritual dan Ekonomi
Menghadapi realitas ekonomi yang sulit butuh lebih dari sekadar perencanaan keuangan. Ia juga memerlukan ketangguhan spiritual. Berikut prinsip-prinsip Islam yang selaras dengan Stockdale Paradox dan bisa dijadikan bekal menghadapi krisis:
- Muhasabah (evaluasi diri): Setiap krisis adalah kesempatan mengevaluasi apakah sistem ekonomi dan gaya hidup kita sudah selaras dengan prinsip keadilan dan kesederhanaan.
- Ikhtiar (usaha nyata): Islam tidak menganjurkan sikap fatalistik. Dalam ekonomi, ini berarti meningkatkan kompetensi, mencari peluang usaha, atau berinovasi di tengah keterbatasan.
- Qana'ah (rasa cukup): Ketika daya beli melemah, qana'ah menjadi benteng dari rasa iri dan depresi. Ini bukan berarti stagnan, tapi menerima kondisi sambil terus berjuang.
- Saling menolong (ta'awun): Ketahanan ekonomi tidak cukup ditopang individu. Islam menekankan pentingnya solidaritas, seperti zakat, infak, dan gotong royong ekonomi.
Harapan yang Berdasar, Bukan Delusi
Di tengah badai ekonomi, harapan harus tetap menyala. Tapi bukan harapan kosong---melainkan harapan yang dibangun di atas kenyataan dan iman.Â
Prinsip ini dapat memperkuat daya tahan mental bangsa. Kita tidak menunggu mukjizat ekonomi turun dari langit, tapi bekerja keras sambil percaya bahwa setiap usaha yang jujur akan diganjar hasil oleh Allah.
Dalam Surah Al-Insyirah (QS. 94:6), Allah memberi jaminan yang abadi:
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
Bukan setelah---tetapi bersama kesulitan itu, ada celah kemudahan yang Allah siapkan.
Penutup: Paradoks yang Membebaskan
Stockdale Paradox bukan sekadar konsep psikologi Barat. Ia adalah refleksi dari kearifan universal yang juga sangat Islami: berpikir jernih, bertindak cerdas, dan tetap berpegang pada harapan yang kuat kepada Tuhan.
Di tengah ekonomi yang tak menentu, ajaran Islam dan prinsip Stockdale Paradox mengingatkan kita: jangan tutupi kenyataan, tapi jangan pula padamkan harapan. Di antara keduanya, terbentang jalan menuju ketangguhan dan kebangkitan.