Mohon tunggu...
Nahda Rizki Utami
Nahda Rizki Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menjadi Pemilih yang Cerdas untuk Pemilu Berintegritas

16 Maret 2019   07:00 Diperbarui: 16 Maret 2019   16:14 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

17 April 2019 adalah salah satuhari paling bersejarah di Indonesia. Masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih akan memilih calon presiden - calon wakil presiden, calon DPR, calon DPD, calonDPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten. 

Menurut Ketua KPU Arief Budiman, pintu pertama agar rakyat sejahtera adalah pemilu karena pemilu yang akan menempatkan orang - orang terbaik untuk mengurus bangsa ini. Oleh karena itu KPU berharap pemilu tahun ini adalah pemilu berintegritas karena jika pemilu tahun ini memberikan pengalaman politik yang baik maka akan memberikan dampak positif juga pada pemilu selanjutnya.

Kriteria utama dalam memilih wakil - wakil rakyat kita adalah harus bisa merubah wajah legislatif yang kemarin dari sisi kedisiplinan dan sisi etika, kita sebagai pemilih tidak hanya melihat visi dan misi pada slogan mereka karena itu saja tidak cukup. Transpa njuga menjadi salah satu hal terpenting dalam diri seorang wakil rakyat.

Pimpinan KPK yaitu Agus Rahardjo mengatakan "Nanti kita akan umumkan siapa sajacaleg yang sudah lapor LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) olehkarena itu nanti tolong dilihat siapa saja yang sudah melapor siapa saja yangbelum". 

Sampai saat ini masih banyak calon legislatif yang belum melaporkan LHKPN. KPU akan menunggu sampai 7 hari setelah kemenangan masing - masing caleg yang terpilih untuk melaporkan LHKPN mereka. Jika sampai 7 hari belum melaporkan LHKPN, maka KPU akan menunda pelantikannya.

Perlu kita ingat kembali PKPU telah dibatalkan. Saat ini ada 49 caleg mantan koruptor. KPU telah mengumumkan daftar nama caleg tersebut. Ada sembilan orang calon DPD, 16 orang calon DPRD Provinsi dan 24 orang calon DPRD Kabupaten/Kota. 

Bagaimana dengan alasan mantan koruptor yang mengatakan bahwa Ia terpaksa korupsi karena mahalnya biaya politik ? tentu hal ini seharusnya sebagai calon legislatif harus meriset apa saja keperluan ketika Ia mendaftar sebagai calon legislatif. 

Maka dari itu korupsi bukanlah keterpaksaan namun memang keinginan untuk mensejahterakan diri sendiri tanpa melihat dampaknya bagi masyarakat. Bahkan menurut Arief Budiman jika korupsi ini tidak ada, gaji para pegawai negeri sipil bisa naik 3 - 4 kali lipat.

Memang bukan hal yang mudah untuk pemilu tahun 2019 karena kita menggunakan sistem serentak namun tentunya kita sebagai masyarakat harus menjadi masyarakat yang cerdas agar tidak salah pilih saat pemilu nanti. Kenali pasangan capres - cawapres dan caleg pilihanmu. 

Memang tidak mudah juga untuk mengetahui banyaknya calon legislatif, kita sebagai pemilih dapat mengenal lebih dalam dengan mencari informasinya di aplikasi mobile yang sudah disediakan oleh lembaga negara. 

Rekam jejak dan track record juga penting kita ketahui dari masing - masing pilihan kita karena dalam rekam jejak dan track record akan terlihat apa saja yang sudah dilakukan oleh pilihan - pilihan kita. Saat ini sudah banyak aplikasi mobile yang dapat kita akses untuk mencari tau informasi seputar pemilu dan calon legislatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun