Rasaku masih dengan debarnya sendiri
Setiap hari kuratapi hangatnya tatanan warna-warni. Meski untaian kalimat harap, seolah memberi koma di jalannya kisah
Pun hati yang mengupas makna di tema rindu, tak jumpa-jumpa ujungnya
Menyerta jutaan bintang-bintang yang kokoh di langit, kulihat memang masih menghiasi malam meski nanti ia akan lebur dan terjatuh. Namun, seadanya ia mentata sisa waktu
Tetap hidup tenang nan terang, mempuisikan tentang lintang yang melindungi malam
Tapi apa benar Tuhan masih memberi ku nyali? Usai kubuat klise terindah teruntuk potret senyum lebar yang hancur. Tapi di sini keyakinan tak henti berbisik lebih kejam, pada kekejaman fobia yang bertahan bertahun-tahun duduk bersila menghuni hati
Tuhan, bunuhlah saja raguku di saat tumbuh jejeran mawar-mawar di dalam perasaanku yang jenuh, agar tiada lagi waktu ku ulur acap kupeluk mimpi indah, kala mata menatap ranumnya temaram dalam lena pejam
Kuinginkan selalu cinta yang kau
desain untuk selamanya, Tuhan.
Created by: Nahar
Tangerang, 30 November 2021
_______________________________