Karya :  Nahar
Gema muazin
Menyentuh dada mengusap seisi hati
Lantang pahlawan sayup-sayup lewat seruan azan
Mengelus telinga, sejiwa fisik dan raga Â
Telah menetralisir hati yang tengah hitam berawan Â
Waktu fardu bertamu datang melepas rantai pekerjaan
Menjeda rinainya seisi ruang prioritas untuk melambaikan pada kesibukkan
Senang kembali merindui rasa memeluk pesona segar yang tersita
Yang semula berlatar jenuh sebab kubah serasa jauh terlihat
Sajadah kubentangkan
Di atas permadani kumelepas tahmid
Selepas bersuci di bawah kesejaran matahari
Duduk melinting tasbih kubersila dan bersimpuh
Menari-nari bibir sang hamba berzikir 'pun di sana
Sebegitu mendalam, merindui syurga Ilahi di siang hari
Sejalan nuansa tengah hari kumeretas denyut kantuk
Sepeninggal warna fajar lugu tertatap para pencari rezeki
Melirik nyanyian camar pagi yang bersahut di balik cemara Â
Merasa syukur kumasih melihat surya, yang terangnyq membara ... meniti kesempatan yang membakar nafsu di seisi dasar palung taman hati.
Â
Tangerang, 30 November