Mohon tunggu...
Nahar Frakasiwi
Nahar Frakasiwi Mohon Tunggu... Lainnya - absorb the feeling, i learn to fly

Hanya pemuda yang mencari hiburan terkait karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan Selalu Terbuka

26 November 2020   09:36 Diperbarui: 26 November 2020   12:21 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://quotesgram.com/


 

Karya :  Nahar 


Jam istirahat
Dari bibir wanita tersirat
Ribuan makna telah ada di wajahnya
Bukan maksudnya mengembalikan tenaga
Mungkin hanya menghadirkan yang telah lenyap, dan hampir tiada

Faal getah bening, kinerja ranting-ranting pembuluh, dari tim sistem imunitas tubuhku
Adalah jembatan bagi si jantung yang tanpa berdenting
Ia hanya mengikuti suratan takdirnya, dari guguran daun yang jatuh di sana

Tentang waktu berencana
Telah banyak kulihat propaganda daun swanggi
Swabela jahil, swanama paling suka
Semoga pada belantara tobat terbuka hanya menuruti waktunya,
ya... Tuhan memang selalu terbuka
Merasa sempit... mungkin hanya perasangka
Tiada perapian terhangat... selain neraka
Niscaya tak akan ada lagi penerka... yang hanya terkecuali neraka telah dihadapkan ke wajahnya

Jam istirahat
Aku melihat sirat goda jahiliah
Daayah permai suara perasangka
Permadaninya berklise garis tercetak tengah mengerang, sekejap mengerangkeng hati dengan caranya membunuh sudut pandangku  

Akhirnya...
Kusemat jauh ke palung paling rasa
Alhasil, dasar jiwaku runtuh... sebab lama kusimpan indahnya  
Dengan jutaan ratap-ratap akan sedapnya lidah, kutelah berjamur seiring usia  
Yang mana sekeliling saraf-saraf nyamanku dibuatnya berkarat, kesekian kali ia berhasil menggagalkan kusala awal khusuk langkahku, kepada parameter hati, pikiran, sepasang mata dan telinga

Beristirahatlah jasad_
Dan menyerahlah, pada keinginan semata sahaja_
Meyakini Allah, yang selalu terbuka untukku, untuk kita_(:

Tanggerang, 26 November
_______________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun