Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menembus Gelapnya Rimba Tanpa Cahaya

1 Maret 2024   23:47 Diperbarui: 2 Maret 2024   04:12 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi enyahlah, tak aku hiraukan... 

Lebih baik aku memikirkan bagaimana aku bisa terus fokus samar-samar melihat jalan... 

Terus berjalan sampai kahirnya melihat setitik cahaya jauh didepan... 

Hati mulai senang, hutan ku lewati dengan aman... 

Walau tanpa penerangan, justru aku asyik dengan pengalaman lucu dan menggemaskan... 

Jalan sampai desa Sidengkeng, susah sedikit ada penerangan... 

Pelan-pelan laju sampai desa Jambangan... 

Laju lagi sampai simpang tiga tugu kecil carikan... 

Gelap tapi aman... 

Genangan sisa hujan dijalan yang berlobang menjadi tanda ku untuk melaju masih dibadan jalan... 

Pun pondasi senderan nampak putih menjadikan tanda pinggir jalan... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun