Kudus -- Mahasiswa KKN- MB UIN Sunan Kudus 2025 Â melaksanakan kunjungan edukatif ke Galery Seni Menara Kudus, pada selasa (26/07/2025). Galery seni menara Kudus yang dikenal dengan karya-karya bernuansa Islami berciri khas lokal. Kegiatan ini dikemas dalam tema Moderasi Beragama, dengan tujuan menggali nilai-nilai toleransi, pelestarian budaya dan dakwah melalui seni.
Mahasiswa disambut langsung oleh Muhammad Noor Syamsul Huda, selaku owner galery. Berdiri sejak 2017, Galeriy Seni Menara Kudus telah menjadi ruang berkarya sekaligus pusat edukasi kaligrafi. Salah satu karya ikoniknya adalah ayat kursi berbentuk menara, yang menjadi daya tarik pengunjung.
"Galery Seni Menara Kudus bukan hanya ruang pameran, tapi juga tempat belajar. Kami mengajarkan kaligrafi klasik, teknik menulis, hingga pembuatan mushaf Al-Qur'an. Intinya, seni itu tidak hanya soal bakat, tapi soal kemauan dan proses," ujar pak Huda.
Keunikan galery ini adalah penggunaan bahan-bahan lokal, seperti bambu, dalam karya seni. Hal ini merupakan bagian dari upaya melestarikan kearifan lokal di tengah arus modernisasi dan kemajuan teknologi digital. Lebih dari itu, galeri ini juga kerap memberikan edukasi seni di berbagai pesantren, terutama bagi para santri tahfidz.
Galery Seni Menara Kudus pernah berkolaborasi dengan seniman Jepang dalam sebuah kompetisi internasional. Kolaborasi tersebut menunjukkan bagaimana kaligrafi dapat menjadi jembatan dialog lintas budaya sekaligus memperkuat nilai moderasi beragama, di mana seni mampu menyatukan perbedaan dalam bingkai toleransi. Selain itu, galery Seni Menara Kudus juga pernah dikunjungi oleh orang Korea yang belajar nulis. Tidak hanya itu saja saat di Jakarta juga ada orang jepang dan papua yang belajar menulis mulai dari alif, ba, ta serta Menyusun kalimat.
Karya-karya Galery Seni Menara Kudus diminati banyak kalangan, dari masyarakat umum hingga tokoh nasional, termasuk mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Bupati Kudus, serta sejumlah pejabat lainnya.Â
"Harapan kami, galery ini tidak hanya memberi nilai ekonomi, tetapi juga menjadi media dakwah dan inspirasi bagi generasi muda agar mau berkarya serta melestarikan tradisi. Moderasi beragama bisa diwujudkan lewat seni yang mengedepankan keindahan, toleransi, dan pesan moral," pungkas Kak Huda.
Melalui kunjungan ini, mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus memperoleh wawasan berharga tentang bagaimana seni berperan sebagai sarana dakwah, edukasi, diplomasi budaya, dan penguatan moderasi beragama di tengah masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI