Mohon tunggu...
Nur Ahmad Fauzi
Nur Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar dari Kemarin, Hidup untuk saat ini, dan Berdoa untuk esok.

Belajar itu tidak ada habisnya, ketika kau berhenti untuk belajar berarti berhenti untuk hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Abu Yazid Al Bustami, Al Fana, Al Baqa, dan Al-Ittihad

29 Maret 2022   13:21 Diperbarui: 29 Maret 2022   13:29 11883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tasawuf atau sufisme adalah sebuah ajaran yang berkecimpung dalam ajaran agama Islam, yang mengajarkan bagaimana cara membersihkan kejiwaan, membersihkan akhlak, membangun batin, dan dhahir, tidak tertinggal agar mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Kali ini kita akan membahas seorang sufi yang bernama Abu Yazid Al Bustami, beliau adalah seorang sufi yang terkenal karena konsep yang diusunya yaitu Fana', Baqa', dan Al-Ittihad. Konsep-konsep ini lah yang membuat Abu Yazid terkenal dikalangan para sufi,  pertama tama kita akan membahas tentang biografi singkat mengenai beliau.

Abu Yazid Al Bustami beliau adalah anak dari Isa yang juga tokoh terkenal pada kalangan masyarakat di Bustami. Dilahirkan di bagian timur laut Persia pada tahun 188 Hijriah/874 Masehi. Beliau adalah tokoh sufi yang terkenal karena konsep yang dikemukakan di bidang ilmu keagamaan. Berawal dari konsep fana', secara harfiah, fana' memiliki arti yaitu musnah, binasa, atau meninggal. Menurut bahasa fana' yaitu faniya-yafna yang memiliki arti serupa yaitu musnah, hancur, hilang, atau lenyap. Secara istilah tasawuf, fana' adalah sebuah keadaan moral yang luhur. Al Fana' juga dapat diartikan sebagai pemutusan hubungan, selain kepada sang pencipta, dan mengutamakan Allah SWT, bersatu dalam diri.

Menurut para sufi, fana' adalah sebuah kondisi dimana hilangnya kesadaran pribadi atas dirinya sendiri atau dengan yang biasa digunakan oleh dirinya. Jadi dapat disimpulkan fana' adalah proses yang dilakukan oleh seorang individu yang menghancurkan/meninggalkan semua yang memiliki pengaruh buruk atau pengaruh dunia, demi mendapatkan keyakinan tentang hidup yang hanya untuk Allah SWT.

Pada pokok bahasan yang kedua mengenai konsep dari Abu Yazid adalah Baqa', baqa' memiliki asal kata yaitu baqiya, dari segi bahasa Baqa' memiliki pengertian tetap. Sedangkan dari ilmu tasawuf baqa' memiliki arti yaitu sifat yang terpuji kepada Allah SWT. Jadi kesimpulannya yaitu, baqa' adalah kekal atau abadinya sebuah sifat yang terpuji atau sifat Tuhan yang ada dalam tubuh hambanya.

      Namun fana' dan baqa' yang sangat penting dan esensial bagi sufisme. Dari kedua pokok bahasan tersebut kita tau bahwasanya ketika kita belajar mengenai ilmu tasawuf yang berdasar pada konsep dari Abu Yazid yakni Fana' dan Baqa' maka kita sebagai umat muslim zama globalisasi ini harus belajar dan meyakini bahwa kita tidak ada apa-apanya dengan para sufi terdahulu yang mempelajari sebuah ilmu dengan tekun dan ulet supaya mendapatkan hasil yang diinginkan, yaitu mencapai fase dimana mereka sangat sangat yakin dengan Allah SWT, tanpa terperdaya dunia dan menghadapkan cinta-Nya.

Berbanding terbalik dengan kita yang hidup di zaman globalisasi dimana semua aktivitas kehidupan sudah dimudahkan, dibuat nyaman, dan bahkan tidak sedikit orang yang lalai akan tanggungjawabnya terhadap keagamaan.

Baru dua paham dari  yang kita bahas mengenai fana dan baqa, dari kedua paham tersebut bisa kita hubungkan ke paham yang ke 3. Sebelumnya kita analisis terlebih dahulu apa itu ittihad, ittihad berasal dari kata ittahada-yattahidu yang memiliki arti dua benda yang menjadi satu. Jika dari istilah para sufi yaitu ittihad adalah kesatuan dari  dua paham yaitu fana dan baqa, jika Ittihad adalah dua yang menjadi satu berarti perpaduan dari fana dan baqa akan menjadi ittihad yaitu ketika kita beribadah kepada Allah SWT, kita sudah mencapai tahapan ittihad berarti kita sudah menjadi satu dengan Tuhan. Pada tahapan ini berarti cinta yang melebur dan menjadi satu atau menyatu secara keseluruhan baik dari perbuatan maupun subtansinya.

Semasa hidupnya abu yazid pernah melontarkan sebuah kalimat mengenai konsep fana' yaitu sebagai berikut;

Artinya:

"Aku tahu pada tuhan melalui diriku hingga aku fana`, kemudian aku tahu pada-nya melalui dirinya maka aku pun hidup.".          

Kemudian pengertian dari kalimat ini adalah kita sebagai umat sang pencipta alam semesta ini yaitu Allah SWT, kita hidup dari-Nya, dan kita akan mati juga kembali kepada-Nya. Dalam hal ini kita juga diberi bukti bahwa kita ini hidup didunia tidak ada apa-apanya selain beribadah dan hidup untuk mengharap ridho-Nya. Penjabaran dari paham tentang satu kesatuan mutlak itu sebagai berikut;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun