Mohon tunggu...
Naeli Karomah
Naeli Karomah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perlunya "Inner Beauty" untuk Kecantikan yang Hakiki

1 November 2017   23:39 Diperbarui: 1 November 2017   23:43 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi kaum wanita, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah inner beauty.Sering sekali dalam sebuah iklan kecantikan istilah tersebut digunakan yang mana bertujuan sebagai persuasi dari iklan tersebut untuk menarik konsumen yang sudah tentu objeknya adalah para wanita. Tetapi sebenarnya apa sih inner beauty itu?

Kita bahas satu-satu ya, inneritu berarti dari dalam, sedangkan beautyitu cantik. Jadi, inner beautyitu kecantikan yang muncul dari dalam. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa wanita sangat identik sekali dengan istilah kecantikan. Semua wanita pada umumnya ingin tampil menarik, atau minimal ingin tampil pantas dimata umum, hal ini disebut dengan self image disorder, yaitu gangguan terhadap gambaran diri. Wanita cenderung fokus pada keinginannya bukan pada kenyataanya. Itu mengapa wanita perlu menjadi diri sendiri dengan kecantikan alamiahnya.

Cantik alami dengan inner beauty. Cantik dari dalam berarti dari bathiniyahnya, kecantikan ini yang akan memancarkan pesona dari dalam ke pesona luar. Inner beautymelatih wanita untuk bersyukur dengan segala apa yang dimilikinya tanpa harus mengubah anugerah dari tuhan yang diberikan kepadanya. Selalu membiasakan diri dengan bersikap baik dan berfikir positif juga akan menimbulkan rasa nyaman orang yang disekitarnya. Meskipun memang penilaian awal memang dari fisik, tapi manusia itu juga hidup bersama-sama dan tidak dalam jangka waktu yang sebentar. Sikap dan perilaku sangat berpengaruh pada kesehariannya.

Jadi girls, cantik itu tidak harus dari fisik saja, justru kecantikan yang hakiki itulah yang tetap ada dan yang akan tahan lama bahkan hingga setelah kita meninggalkan dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun