Mohon tunggu...
nadyasulestri
nadyasulestri Mohon Tunggu... Mahasiswi Psikologi, Universitas Malikussaleh

Halloo Saya nadia sulestri seorang mahasiswa psikologi semester 6, saya tertarik dengan sosial dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menembus Batas Suara: Memahami Dunia Anak Tuna Wicara

22 April 2025   20:53 Diperbarui: 22 April 2025   20:54 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menembus Batas Suara: Memahami Dunia Anak Tuna Wicara

Di balik kesunyian yang tak mereka pilih, anak-anak tuna wicara menyimpan dunia yang sama kaya dan kompleksnya dengan anak-anak lainnya. Hanya saja, mereka perlu cara yang berbeda untuk menyampaikannya. Tuna wicara bukan sekadar “tidak bisa bicara”, tapi adalah kondisi di mana individu mengalami gangguan atau keterbatasan dalam menggunakan bahasa verbal untuk berkomunikasi.

Apa Itu Tuna Wicara?

Tuna wicara merupakan gangguan komunikasi verbal yang bisa disebabkan oleh banyak hal: keterlambatan perkembangan, kelainan organ bicara, gangguan pendengaran, hingga masalah neurologis. Beberapa anak tidak dapat berbicara sama sekali, ada yang berbicara namun tidak jelas, dan ada pula yang hanya mampu mengeluarkan bunyi-bunyi dasar. Tak jarang, tuna wicara juga disertai gangguan pendengaran.

Ciri dan Karakteristik Anak Tuna Wicara

Anak tuna wicara cenderung mengalami keterlambatan bicara, namun secara intelektual mereka tidak berbeda dari anak-anak lainnya. Beberapa tanda yang umum terlihat antara lain suara sengau, cadel, kurang ekspresif dalam komunikasi verbal, dan cenderung lebih pendiam. Mereka lebih mengandalkan isyarat atau ekspresi visual untuk berinteraksi.

Penyebab dan Proses Identifikasi

Penyebab tuna wicara sangat beragam: bisa bersifat bawaan, akibat kecelakaan, infeksi, hingga kurangnya stimulasi bahasa di lingkungan sekitar. Proses identifikasi biasanya dimulai dari pengamatan orang tua dan guru, kemudian dilanjutkan dengan asesmen oleh tenaga profesional seperti ahli patologi bicara dan audiologis.

Dampak dan Tantangan Perkembangan

Kelainan bicara bisa berdampak besar pada aspek sosial, emosional, dan pendidikan anak. Anak dengan kesulitan bahasa sering merasa terisolasi, sulit percaya diri, dan mengalami hambatan dalam proses belajar. Bahasa adalah alat utama dalam memahami pelajaran di sekolah maka jika alat ini terganggu, seluruh proses belajar pun ikut terhambat.

Peran Kita Semua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun