terdampar ke setiap persinggahan
begitu banyak pintu terlihat melambai
tapi menutup saat didekati
sungguh hanya mengiming-imingi
hanya setelahnya pintu-pintu itu kembali membuka
sementara telah lumpuh kaki ini melupakan langkah
seharusnya perjalanan itu tak terikat janji terhadap kaki
maka terdampar adalah ladang duri-duri
memacu erangan mencambuk rintih
untuk tiba di pencapaian lagi dan lagi
(Denpasar-Bali, Senin 17 November 2008. 1001 Puisi Nadya Nadine).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!