Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Mencari Ibu

5 Desember 2019   06:22 Diperbarui: 5 Desember 2019   07:09 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: Tribun-Timur.com;makassar.tribunnews.com 22 Desember 2017)

Dia singgah di  suatu  kanal
Lari ke sebuah pelabuhan
Di  setangkup kenangan yang kental
Menguraikannya pada pengharapan

Dia bagaikan satu suku di  setiap hati
Satu duka di  setiap nyali

Dia semaikan satu benih
Berbenih-benih dia simpan satu kecewa

Dia pendam beribu angan-angan
Dia peram beribu-ribu khayalan

Dia mencari satu sosok
Sosok yang menyemainya
Sosok yang pernah membenihinya
Sosok yang akan menariknya dari kanal

Dari pelabuhan dan membagi hatinya
Dengan suka dan duka
Pelabuhan keluasan cinta

Dia mencari Ibu
Yang kehilangan surga pada telapak kakinya

(Denpasar-Bali, Sabtu 06 Desember 2008. 1001 Puisi-NN).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun