Dia juga pernah mengetahui kalau aku ingin pergi ke acara Ghibli Mental Health yang diselenggarakan di Perpustakaan Cikini, Jakarta Pusat. Begitu dia tahu aku suka Totoro, dia malah bilang kalau Totoro itu aslinya menyeramkan.
"Totoro itu lucu, tetapi sebenarnya dia itu seram, karena dia itu genderuwo," katanya.Â
Lalu aku mengatakan kalau aku ingin menjadi idol, tetapi Senseiku malah berkata lucu lagi.
"Awas nanti kamu dikerubuti, lho," kata Sensei kepadaku.
Aku kira perkataan Senseiku hanyalah sebuah guyonan belaka, tetapi akhirnya benar-benar terjadi, meskipun itu hanya di mimpiku. Aku pernah mengalami mimpi aneh dikerubuti banyak sosok. Dari anak-anak kecil, kambing, hingga yang lebih parah-soang. Pernah aku bermimpi dikerubuti banyak anak kecil. Salah satu anak tersebut memaksaku untuk bernyanyi, padahal dari segi suara, aku memang tidak bisa bernyanyi. Mimpi anehku yang terakhir adalah dikerubuti soang. Sekawanan soang mengejarku yang saat itu mengenakan baju lucu dan kerudung berwarna cerah. Aku yang menjadi sasaran empuk para soang seketika memohon untuk tidak lagi menjadi seorang idola karena takut dikerubuti saat aku sampai di jalan buntu. Dipikir-pikir, lucu sekali ya mimpiku waktu itu.
Aku rasa lebih baik dikerubuti anak kecil, kambing, ataupun soang daripada dikerubuti semut ataupun tawon, karena kalau dikerubuti semut, rasa gatalnya luar biasa. Kalau dikerubuti tawon rasanya menyakitkan karena sengatannya. Kukira perkataan Senseiku hanyalah sebuah ekspektasi, ternyata benar terjadi di aku.
Sewaktu acara Ghibli Mental Health yang diadakan di Cikini, Senseiku pernah berkata kalau perut Totoro mirip dengan perutnya. Aku yang mendengar itu langsung cekikikan.
Lucunya lagi, pada saat acara "Kupas Tuntas Buku Tokiwa-Sou : Manga Museum" yang diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring), ia tahu kalau aku menyukai chikuwa yang merupakan makanan Shishimaru (karakter dari anime "Ninja Hattori").