Waktu itu, salah satu saudara Ayahku merencanakan sesuatu kepadaku. Aku penasaran dengan rencana itu dan aku siap untuk mengetahui apa yang ia rencanakan. Dengan tiba-tiba, ia mengatakan sesuatu yang membuatku tertarik ingin ke sana.
"Kamu mau ke FX Sudirman, tidak?" tanyanya.
Aku yang mendengar itu awalnya kukira pasti rencananya batal lagi seperti tahun lalu, tetapi ternyata rencana itu membuatku senang mendengarnya.
"Iya, Tante, aku mau!" jawabku dengan nada riang.
"Kamu mau ikut, ya, tetapi ada syaratnya," kata saudara Ayahku kepadaku.
"Apa syaratnya, Tante?" tanyaku penasaran.
"Pergi ke sananya setelah Hari Raya Haji saja, karena hari ini Abah (panggilan untuk adik laki-laki Ayah) dan istrinya mau berangkat haji. Bulan ini kamu cukup doakan Abah dan istrinya agar bisa pergi haji dengan selamat," katanya.
"Aamiin. Baiklah, Tante," kataku.
Aku yang mendengar rencana pergi ke FX langsung senang bukan kepalang. Aku harus sabar menunggu hari di mana kami berkunjung ke sana, tak hanya menunggu setelah Hari Raya Haji, aku juga harus menunggu set sailorfuku milikku lengkap terlebih dahulu, karena rok sailorfuku-nya belum tiba. Aku memesan rok panjangnya secara daring dari bulan lalu untuk melengkapi atasan baju pelaut yang nantinya aku pakai ke FX setelah Hari Raya Haji nanti.
FX Sudirman adalah mall kelas atas yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Bagiku, mall ini bukan sembarang mall. Mall kelas atas ini merupakan "rumah" bagi Teater JKT48.
Karena ada Teater JKT48, aku pernah menyeletuk keluarga Ayahku sambil tertawa kecil kalau tempat itu merupakan tempat nongkrong Sensei (dosen Bahasa Jepangku). Aku pernah mengetahuinya meski secara tidak langsung, melalui bukti bahwa ia sering menyanyikan lagu-lagu JKT48 tiap mengajar kelas Bahasa Jepang. Tanpa bertanya kepadanya, aku sudah tahu kalau dia pernah pergi ke tempat itu untuk menyaksikan idol group favoritnya.
Aku sengaja membuat rumor ini dari awal aku belajar Bahasa Jepang di kampus. Aku mengetahui ia pernah pergi ke FX dari lagu JKT48 yang ia nyanyikan. Menurutku ia termasuk gabungan antara wibu dengan wota, karena selain dia suka menonton anime dan mengoleksi robot gundam serta action figure, ia juga suka 48G dan Vocaloid, tetapi hanya kesukaannya kepada 48G lah yang menjadi sorotan bagiku.
Kalimatnya yang paling lucu adalah saat ia mengatakan kepadaku apakah aku ingin menjadi cewek anime.
"Kamu mau jadi anime?" tanyanya.
Aku yang mendengarnya langsung menjawab tidak.
"Aku mau jadi idol saja," jawabku sambil tersenyum.
Beberapa bulan kemudian, aku pernah mengatakan kalau baju merah muda yang kupakai mirip dengan punya Zee (Azizi Asadel-ex member JKT48), tetapi Senseiku malah berkata lucu.
"Kamu tanya dulu sama Zee bajunya beli di mana," katanya.
Dia juga pernah mengetahui kalau aku ingin pergi ke acara Ghibli Mental Health yang diselenggarakan di Perpustakaan Cikini, Jakarta Pusat. Begitu dia tahu aku suka Totoro, dia malah bilang kalau Totoro itu aslinya menyeramkan.
"Totoro itu lucu, tetapi sebenarnya dia itu seram, karena dia itu genderuwo," katanya.Â
Lalu aku mengatakan kalau aku ingin menjadi idol, tetapi Senseiku malah berkata lucu lagi.
"Awas nanti kamu dikerubuti, lho," kata Sensei kepadaku.
Aku kira perkataan Senseiku hanyalah sebuah guyonan belaka, tetapi akhirnya benar-benar terjadi, meskipun itu hanya di mimpiku. Aku pernah mengalami mimpi aneh dikerubuti banyak sosok. Dari anak-anak kecil, kambing, hingga yang lebih parah-soang. Pernah aku bermimpi dikerubuti banyak anak kecil. Salah satu anak tersebut memaksaku untuk bernyanyi, padahal dari segi suara, aku memang tidak bisa bernyanyi. Mimpi anehku yang terakhir adalah dikerubuti soang. Sekawanan soang mengejarku yang saat itu mengenakan baju lucu dan kerudung berwarna cerah. Aku yang menjadi sasaran empuk para soang seketika memohon untuk tidak lagi menjadi seorang idola karena takut dikerubuti saat aku sampai di jalan buntu. Dipikir-pikir, lucu sekali ya mimpiku waktu itu.
Aku rasa lebih baik dikerubuti anak kecil, kambing, ataupun soang daripada dikerubuti semut ataupun tawon, karena kalau dikerubuti semut, rasa gatalnya luar biasa. Kalau dikerubuti tawon rasanya menyakitkan karena sengatannya. Kukira perkataan Senseiku hanyalah sebuah ekspektasi, ternyata benar terjadi di aku.
Sewaktu acara Ghibli Mental Health yang diadakan di Cikini, Senseiku pernah berkata kalau perut Totoro mirip dengan perutnya. Aku yang mendengar itu langsung cekikikan.
Lucunya lagi, pada saat acara "Kupas Tuntas Buku Tokiwa-Sou : Manga Museum" yang diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring), ia tahu kalau aku menyukai chikuwa yang merupakan makanan Shishimaru (karakter dari anime "Ninja Hattori").
Tahun ini, aku bertemu dengan Senseiku lagi di acara "Japanese Rock Story Seminar with Spectrum Management Indonesia". Ia tahu kalau aku datang ke acara itu, tetapi aku duduk di barisan ketiga sebelah kanan dekat jendela.
@nadyadivisan original sound - gabut woi
Pada saat aku memenangkan tiket konser Nano Mugen Fes, ia juga ikut senang.
Tentang rencanaku yang ingin pergi ke FX Sudirman pada saat selesai Hari Raya Haji nanti, istri Abah berkata kepadaku lewat WhatsApp. Katanya kalau aku ingin ke sana, aku harus mengenakan baju lucu seperti saat aku bertemu Senseiku. Kusetujui perkataannya saat itu. Aku senang ketika mendengar kalau aku ingin mengenakan baju lucu ke FX Sudirman. Aku berkata kalau aku memiliki koleksi "baju idol" di lemariku.
Kudoakan saja semoga rencana ke FX Sudirman tidak batal seperti acara ulang tahun U'uh (panggilan untuk adik perempuan Ayah) di Bogor dua hari yang lalu. Semoga benar-benar terlaksana rencananya seperti yang kuharapkan.
Kalau ingin melihat keseruanku dan keluargaku pergi ke FX Sudirman, nanti aku tulis di blog selanjutnya. Sampai jumpa di blog berikutnya, ya!
Si Tukang Tidur, tetapi punya semangat tinggi, halo, aku Nadya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI