Di era sekarang, kebutuhan mendesak akan transformasi digital telah muncul di berbagai sektor, tidak terkecuali peternakan lokal. Teknologi digital dipandang sebagai Solusi strategis di Tengah tantangan keterbatasan akses informasi, permodalan, dan pasar. Produktivitas, efisiensi, dan daya saing peternak rakyat dapat meningkat dengan transformasi digital ini. Berbagai Upaya yang dapat dilakukan melalui digitalisasi seperti pencatatan berbasis aplikasi, pemasaran online, hingga jejaring komunikasi virtual, digitalisasi membuka ruang kolaborasi yang lebih luas sekaligus memperkuat posisi peternakan rakyat dalam menghadapi persaingan di Tingkat nasional bahkan global.
Transformasi digital di sektor peternakan rakyat menjadi urgensi bagi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) IPB. Teknologi bukan hanya milik industri besar, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh komunitas peternak. Kegiatan DOSPULKAM 2025 di Solidaritas Alumni SPR Indonesia (SASPRI) Kawasan Cijeruk, Bogor, menjadi momentum penting bagaimana alumni SPR menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka.
Melalui "Penguatan Kelembagaan Alumni SPR", dihadirkan inovasi berupa pertemuan daring melalui Zoom, diskusi tematik interaktif, hingga jejaring WhatsApp antar alumni nasional. Melalui cara ini, alumni SPR yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia tidak terkecuali daerah pelosok sekalipun  memperoleh pembaharuan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam manajemen peternakan meliputi teknologi pakan, manajemen keuangan, hingga strategi pemasaran. Hal ini dapat menjawab kendala klasik peternakan rakyat: akses terhadap informasi.
Dalam kunjungan ke lapang yang menghadirkan dosen IPB, ditekankan pentingnya integrasi digital dalam kelembagaan peternak. Hal ini meliputi pencatatan keuangan berbasis aplikasi sederhana, pengelolaan manajemen harian yang terdokumentasi, hingga strategi pemasaran  yang memanfaatkan platform online. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuka peluang akses permodalan dari berbagai lembaga keuangan.
Lebih dari itu, alumni SPR juga dilatih untuk berperan dalam advokasi kebijakan. Mereka dipersiapkan agar mampu menyuarakan
kepentingan peternak rakyat di hadapan pembuat kebijakan. Hal ini dapat dicapai dengan peningkatan kemampuan mengolah data, menyusun argumen berbasis bukti, dan berkomunikasi efektif, alumni SPR menjadi aktor penting dalam membentuk kebijakan yang berpihak pada peternak rakyat nasional.
Peternak rakyat kini sedang memasuki era baru: digitalisasi. Alumni SPR hadir hadir tidak hanya sebagai peternak yang mengelola usaha ternaknya, lebih daripada itu sebagai inovator, pengelola kelembagaan, dan advokat kebijakan. Dengan kombinasi dari kemampuan teknis dan digital, alumni SPR dapat memperkuat posisi peternak rakyat di passar nasional dan secara lebih jauh mendukung swasembada pangan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI