c. Mengembangkan Kerangka Karangan menjadi karangan ilmiah
Setelah ragangan (kerangka) karangan selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah mengembangkan karangan tersebut menjadi karangan ilmiah yang utuh. Hanya perlu diingat, karena yang ditulis adalah karya ilmiah, tentu saja pengembangannya tidak selesai sebatas mengembangkan kerangka karangan. Namun, kerangka yang sudah dikembangkan tersebut dimasukkan ke susunan atau urutan unsur-unsur pembentuk karangan ilmiah. Susunan unsur pembentuk karangan ilmiah ini disebut dengan sistematika.
d. menyunting karya ilmiah sendiri atau karya teman
Langkah terakhir dalam menulis karya ilmiah adalah melakukan penyuntingan. Penyuntingan merupakan proses pengoreksian, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Penyuntingan dari segi isi berhubungan dengan (1) kesesuaian isi dengan topik (rumusan masalah dan pembahasannya) dan (2) sistematika penulisan (pendahuluan, isi, penutup). Sementara penyuntingan dari segi bahasa berhubungan dengan pilihan kata, keefektifan kalimat, ketepatan ejaan, dan penggunaan tanda baca. Nah, sebelum karya ilmiah yang telah Anda buat pada kegiatan sebelumnya diserahkan kepada guru, lakukan penyuntingan terlebih dahulu. Oleh karena itu, lakukanlah kegiatan berikut dengan baik.
2. mendekonstruksi karya ilmiah
 contohnya, mengubah karya ilmiah menjadi menjadi cerpen, anekdot, puisi, naskah monolog, dan lain-lain.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI