Mohon tunggu...
Nadya Agus Salim
Nadya Agus Salim Mohon Tunggu... Guru - Seorang Penulis yang juga berprofesi sebagai pendidik

Nadya. terkenal dengan nama Pena Nadya Agus Salim ,. Ibu dua orang anak ini adalah seorang guru SMK yang memiliki hobby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Ketika Hewan Peliharaan Ikut Mudik Bersama Keluarga

29 April 2022   21:53 Diperbarui: 29 April 2022   21:57 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Awalnya ada perasaan cemas, akankah Clea kucing peliharaannya Kak Azza dan Dek  Hana bisa merasa nyaman dan tenang ikut serta berkendara selama di perjalanan ? Mengingat jarak dan waktu tempuh yang cukup panjang, belum lagi harus membawa segenap peralatannya.  Sementara barang bawaan kami saja sudah sarat muatan. Memikirkan bagaimana tiba-tiba Clea harus buang air, makan, minum dan  sebagainya.

 

Namun,  apa hendak dikata, berbekal jaminan garansi yang diberikan dua gadis cantik kami. Akhirnya  si Emak hanya bisa pasrah dan akhirnya mengiyakan. Apalagi mereka   dengan kekehnya berkali-kali memohon, denga wajah dibuat sesedih mungkin, tak ingin kucing kesayangan ditinggal pergi. Alhasil berangkatlah rombongan keluarga kecil ksmi dengan formasi lengkap plus si kucing peliharaan. Kami mudik melewati jalan darat dengan menghabiskan waktu kurang lebih 12 jam lamanya, dengan jarak tempuh beratus-ratus kilometer, Sukadana-Pontianak. Dan ini adalah perdana kalinya si Clea ikut serta mudik bersama.

 

Perlu adaptasi di awal bagi Clea ketika kendaraan mulai meluncur. Terutama ketika melintasi jalanan yang tidak mulus, berbatu, berlubang dan bergelombang. Namun lambat laun si kucing pintar ini mulai terbiasa dan segera membuat mode senyaman mungkin agar iapun tetap merasa nyaman selama diperjalanan. Sampai pada tahap ini saya cukup berbangga melihat daya adaptasinya yang luar biasa terhadap perubahan yang dengan cepat. Rasanya tak salah juga ketika memutuskan ia ikut serta, mengingat di rumah tidak ada yang mengurusnya, rasa iba tiba-tiba menjelma, belum lagi ada kucing-kucing liar lainnya yang dengan keangkuhan mereka seringkali merobek-robek rasa nyaman Clea bila sedang bermain d luar rumah. Begitulah dilema terbesar yang dirasakan seorang pemelihara hewan ketika harus bepergian dalam waktu yang cukup lama meninggalkan rumah.

 


Tentunya sebelum memutuskan untuk membawa Clea, tidak serta merta kami aminkan. Kami beberapa kali melakukan simulasi kecil jangka pendek untuk memastikan ia dan kami siap. Beberapa hal yang biasa kami lakukan untuk menilai baik dia maupun kami siap adalah dengan melakukan beberapa hal dibawah ini, barangkali bisa di coba bagi keluarga yang juga ingin membawa hewan peliharaan  khususnya kucing adalah sebagai berikut :

 

1. Biasakan untuk membawanya ikut berkendara

 

Latihan ini dinilai sangat penting agar si kucing terbiasa di dalam mobil. Tidak perlu menempuh waktu yang jauh dan lama, cukup yang singkat-singkat saja, tetapi sering. Seperti yang biasa kami lakukan misalnya jika mau ke pasar biasanya kami membawanya ikut serta.

 

2. Siapkan cemilan

 

Dari pengalaman kami, dan beberapa referensi yang kami temui, kami menemukan rekomendasi untuk membawa cemilan/snack kucing, dan setelah dibuktikan ternyata memang benar. Terutama Clea ia menolak makanannya sehari-hari (wishkash) tetapi menurut dan lahap ketika diberikan cemilan. Cemilan ini kami berikan secara berkala untuk satu bungkusnya per lima jam.

 

3. Mengelus / Membelai

Ini kami lakukan untuk sesekali menenangkan dan memberikan rasa nyaman sehingga si kucing tetap anteng selama berkendara.

 

4. Memberikan ruang yang cukup

Nah kebetulan si clea tidak senang dikandang. Maka jadilah kami membebaskannya untuk berkeliling kesana kemari di dalam mobil . Maka tidak heran, sesekali ia melompat ke belakang, ke kursi tengah, duduk melantai, atau tiba-tiba menyusup dari bawah kolong kursi tengah ke kursi depan penumpang . Selama tidak mengganggu, kami biarkan saja. Jika mulai aneh maka dengan sigap para gadis-gadis kami memberikan arahan agar ia tidak terlalu agresif bergerak dan untunglah dia menurut  .

 

5. Mengajaknya berkomunikasi

Entahlah apakah ini masuk dalam bagian terapi  atau simulasi yang bisa direkomendasi . Namun, sepanjang yang kami lakukan memang kami sering menerapkan ini pada Clea dan terbukti cukup ampuh. Kami sering mengajaknya berkomunikasi secara visual maupun verbal kepadanya layaknya komunikasi dengan manusia . Kami yakin saja kalau dia menyimak , maka jadilah segenap wejangan layaknya si Emak kepada si Bocil seringkali terdengar meluncur dari mulut kami. Misal begini, " CLea, kita akan pergi jauh, kamu jangan rewel di dalam mobil, jangan nakal, bla...bla...bla." Atau " Tenang ya Clea kita sedang lewat jalan yang lagi rusak, sebentar lagi aman kok," terang Dek Hana sambil terus mengelus punggungnya.

 

6. Amati waktu saat buang air

     Sebelum memutuskan membawa Clea, sebelumnya saya atau anak-anak sering melakukan pengamatan waktu-waktu kapan clea buang air besar atau air kecil. Ini juga penting agar kita bisa menyiapkan kemungkinan ia buang air di dalam mobil. Untunglah jadwal buang  Clea berdasarkan pengamatan kami lebih banyak dilakukannya pada malam hari atau subuh sehingga jeda waktu perjalanan kami rasa cukup dan ia tidak perlu buang air di dalam mobil.

 

7. Menyiapkan tempat buang air

    Meskipun pada kasus Clea ia buang air pada waktu di laur perjalanan kami, namun demikian kami tetap menyiapkan kemungkinan ia buang air di dalam mobil. Sehingga kami juga menyiapkan pasiran tempat buang air.

 

Barangkali di atas hanya contoh kecil persiapan yang bisa dilalukan bagi keluarga yang kebetulan tertarik untuk membawa kucing peliharaan anda untuk mudik serta . Semoga bermanfaat

 

Minal Aidin Walfaidizin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat mudik bagi yang mudik, selamat sampai tujuan dan selamat berkumpul bersama keluarga tercinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun