Mohon tunggu...
Nadya Amelia
Nadya Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Hai, saya Nadya Amelia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Ekonomi Berkelanjutan: Peran Bantuan Internasional dalam Perspektif Ekonomi Syariah

16 Maret 2025   20:28 Diperbarui: 16 Maret 2025   20:28 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Volunteer in Vietnam/ A Broader in Vietnam

Bantuan internasional memainkan peran penting dalam memfasilitasi pembangunan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di negara-negara berkembang. Namun, dalam konteks negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, penerapan prinsip ekonomi syariah dalam bantuan internasional semakin menjadi perhatian. Prinsip-prinsip syariah menekankan pada keadilan, kesejahteraan, dan keberlanjutan dalam setiap transaksi ekonomi. Artikel ini akan membahas bagaimana bantuan internasional, ketika dipandang dari perspektif ekonomi syariah, dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di negara-negara Islam, dengan fokus pada instrumen seperti zakat, wakaf, dan pembiayaan mikro tanpa bunga. 

1. Konsep Bantuan Internasional dan Pembangunan Berkelanjutan

Bantuan internasional merujuk pada bantuan yang diberikan oleh negara-negara atau organisasi internasional untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial, dan politik negara penerima. Bentuk bantuan ini dapat berupa bantuan langsung (grants), pinjaman dengan bunga rendah (soft loans), atau dukungan teknis dalam berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Namun, dalam pembangunan berkelanjutan, konsep ini harus dilihat tidak hanya sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, tetapi juga sebagai cara untuk membangun fondasi ekonomi yang dapat menopang kemandirian negara penerima bantuan dalam jangka panjang. Bantuan yang diberikan harus memperhatikan prinsip-prinsip yang menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi umat manusia, tanpa memperburuk ketergantungan atau ketidakadilan.

2.  Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bantuan Internasional

Dalam perspektif ekonomi syariah, bantuan internasional tidak boleh melanggar prinsip-prinsip dasar Islam, yang menekankan pada keadilan, kesejahteraan umat, dan penghindaran praktik-praktik yang merugikan seperti riba (bunga) dan eksploitasi. Beberapa konsep utama yang harus diterapkan dalam bantuan internasional menurut ekonomi syariah antara lain:

a. Keadilan (Adil): antuan harus didistribusikan secara adil tanpa diskriminasi dan harus menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan, termasuk masyarakat miskin dan marginal. 

b. Menghindari Riba: Bantuan yang berbentuk pinjaman harus bebas dari unsur riba. Dalam Islam, riba dianggap haram dan dapat mengakibatkan ketidakadilan ekonomi.

c.  Kemandirian Ekonomi: Bantuan internasional harus mendukung penerima bantuan dalam mengembangkan kemandirian ekonomi mereka, sehingga tidak terus-menerus bergantung pada bantuan luar. 

d. Keberlanjutan: Bantuan harus bersifat jangka panjang, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi yang dapat mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. 

3. Bentuk-Bentuk Bantuan Syariah yang Berkelanjutan

Dalam ekonomi syariah, ada beberapa bentuk bantuan yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan membantu negara-negara berkembang tanpa menciptakan ketergantungan jangka panjang. Beberapa bentuk bantuan ini adalah zakat, wakaf, dan pembiayaan mikro tanpa bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun