a. Zakat: Zakat adalah kewajiban bagi umat islam untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk diberikan kepada yang membutuhkan . Zaakat tidak hanya membantu dalam menciptakan kesejahteraan sosial, tetapi juga dapat menjadi instrumen penting dalam pembangunan ekonomi. contoh pengimplementasiannya di Indonesia adalah BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) yang mengelola dana Zakat di Indonesia dan menyalurkannya untuk berbagai program yang membantu masyarakat miskin dan dhuafa, seperti program pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan kesehatan, Sedangkan contoh penerapannya di negara-negara lain seperti di Arab Saudia dan Qatar, dana zakat juga disalurkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur sosial, termasuk rumah sakit, sekolah, tempat tinggal bagi yang membutuhkan.
b. Wakaf: Wakaf adalah salah satu bentuk sumbangan yang digunakan untuk membangun infrastruktur sosial yang berkelanjutan, seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid. Wakaf memiliki dampak jangka panjang yang signifikan dalam pembangunan berkelanjutan. contohnya di Indonesia: Beberapa lembaga zakat dan wakaf di Indonesia, seperti Dompet Dhuafa dan LAZIS NU, mengelola aset wakaf untuk membangun fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat. Â di Turki, dana wakaf digunakan untuk mendirikan berbagai sekolah dan rumah sakit yang dikelola dengan prinsip ekonomi syariah, yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.Â
c. Pembiayaan Mikro Syariah:Â
 embiayaan mikro tanpa bunga adalah salah satu solusi yang sangat mendukung kemandirian ekonomi bagi individu yang tidak memiliki akses ke pinjaman konvensional. Model ini sangat sejalan dengan prinsip syariah yang melarang riba dan menekankan pentingnya kesejahteraan bersama. Di Indonesia, Program-program pembiayaan mikro syariah, seperti yang dijalankan oleh Bank Syariah Mandiri dan BMT (Baitul Mal Wat Tamwil), menyediakan akses keuangan tanpa bunga bagi usaha mikro dan kecil di Indonesia. Contoh lainnya: Grameen Bank yang didirikan oleh Muhammad Yunus di Bangladesh menjadi pelopor dalam pemberian kredit mikro tanpa bunga. Model ini telah diterapkan di banyak negara Islam dan berkembang, termasuk Indonesia dan PakistanÂ
4. Tantangan dalam Penerapan Bantuan Internasional Berbasis Ekonomi Syariah.
Meskipun potensi besar dari bantuan internasional berbasis syariah, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutannya, antara lain:Â
a. Ketergantungan pada Bantuan Luar: anyak negara berkembang, termasuk negara-negara Muslim, sering terjebak dalam ketergantungan terhadap bantuan internasional yang tidak berkelanjutan. Untuk mengatasi ini, penting untuk mendesain program bantuan yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi lokal.Â
b. Kurangnya Kordinasi dan Efektivitas: Beberapa program bantuan internasional tidak terkoordinasi dengan baik, yang menyebabkan pemborosan sumber daya dan ketidakmerataan distribusi. Oleh karena itu, lembaga internasional yang memberikan bantuan perlu bekerja sama dengan lembaga ekonomi syariah untuk memastikan implementasi yang sesuai dengan prinsip Islam.Â
c. Masalah Infrastruktur dan Teknologi: Banyak negara berkembang, terutama di wilayah Timur Tengah dan Afrika, menghadapi tantangan infrastruktur dan teknologi yang dapat memperlambat implementasi bantuan secara efektif.
Bantuan internasional berbasis ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengurangi ketimpangan ekonomi di negara-negara Islam. Dengan memanfaatkan instrumen seperti zakat, wakaf, dan pembiayaan mikro syariah, bantuan internasional dapat memberikan manfaat jangka panjang yang tidak hanya meringankan kemiskinan tetapi juga membangun kemandirian ekonomi. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perlu ada kerja sama yang lebih erat antara lembaga internasional dan lembaga ekonomi syariah, serta desain program yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan pengurangan ketergantungan. Sebagai bagian dari ekonomi global, negara-negara Muslim perlu berperan aktif dalam mendorong penggunaan prinsip syariah dalam setiap bentuk bantuan internasional yang diterima atau diberikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI