Mohon tunggu...
Nadiya Khanifa
Nadiya Khanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Always be the best in every process

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korupsi Bukan Budaya maka Revolusi Mental Merupakan Upaya Melawannya

18 Januari 2022   16:40 Diperbarui: 18 Januari 2022   16:50 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Dengan wilayah yang sangat luas. Membentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan segala keanekaragaman baik flora maupun fauna yang tersebar di seluruh wilayahnya. Tak hanya itu, keanekaragaman yang dimiliki juga telah mencakup keragaman ras, suku, budaya hingga agama. Sayangnya keanekaragaman yang dimiliki ini tak lantas menghindarkan Indonesia dari permasalahan yang tengah melanda dunia.

Pandemi covid 19 menjadi permasalahan yang kini tengah melanda dunia. Tak terkecuali Indonesia. Berbagai upaya bahkan telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Mulai dari Gerakan 3M (mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak), penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang lebih sering di sebut dengan PPKM yang bahkan telah menginjak ke beberapa level. Hingga saat ini pemerintah tengah mengusahakan vaksin untuk seluruh masyarakat Indonesia yang diyakini dapat menambah imun tubuh sehingga dapat terhindar dari paparan virus covid 19.

Namun demikian, pandemi covid 19 tak kunjung usai meski dengan sederet upaya yang telah di lakukan oleh berbagai pihak Mulai dari pemerintah, aparat negara, hingga masyarakat pada umunya. Setelah masyarakat digegerkan dengan covid 19 varian alpha, beta hingga delta. Akhir akhir ini tengah menyerang Indonesia virus covid 19 dengan varian baru yaitu varian omicron. Mirisnya kasus omicron  saat ini telah menginjak angka 700 lebih kasus yang telah  terkonfirmasi. Diyakini masyarakat yang baru Kembali dari luar negeri adalah yang tertular varian tersebut.

Berbagai sector kehidupan terasa sangat berat bagi masyarakat. Seluruh lapisan masyarakat mulai dari pedagang, pengusaha mikro, hingga karyawan kantor banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja . Ratusan keluarga bahkan harus mengikhlaskan keluarganya yang meninggal akibat daya tubuh yang tidak kuat menangkal virus covid 19.  Lumpuhnya kegiatan ekonomi menjadi hal mendasar yang dirasa perlu mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak terkait. Masyarakat yang mulai jenuh dengan aturan aturan baru untuk menyesuaikan gaya hidup new normal serta dengan segala pembatasan kegiatan kegiatan di berbagai aspek kehidupan. Hal ini menjadi permasalahan yang telah memukul sendi sendi kehidupan rakyat kecil.

Pemerintah telah melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan ini dengan memberikan berbagai jenis bantuan mulai dari bantuan sembako hingga uang tunai untuk membantu masyarakat terdampak pandemic covid 19. Belum lagi pemerintah harus membagi perhatian pada masyarakat terdampak musibah erupsi gunung semeru baru baru ini.

Bantuan yang diberikan pemerintah ini merupakan salah satu uapaya dalam rangka membantu masyarakat untuk Kembali bangkit dari situasi sulit akibat pandemic covid 19. Kesulitan yang dialami masyarakat ini nyatanya tidak memunculkan rasa prihatin oleh beberapa pihak. Bahkan kondisi demikian ini dijadikan sebagai kesempatan para pejabat untuk memeprkaya diri sendiri dengan mengurangi jatah bantuan yang telah disusun oleh masyarakat untuk masyarakat terdampak pandemic covid 19.

Mirisnya keadaan yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia nyatanya masih dibarengi dengan sederet kasus tindak korupsi yang bahkan dilakukan oleh pejabat negara. Saat inilah masyarakat menyandarkan harapannya pada hukum yang ada di Indonesia. Mereka berharap pelaku tindak pidana korupsi mendapat hukuman yang dinilai setimpal dengan kerugian yang harus di tanggung negara.

Korupsi dinilai menghianati kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada pejabat negara. Bahkan secara sangat tidak wajar pelaku tindak pidana korupsi ini dengan sadar merencanakan perbuatan terlarang ini. Berbagai kasus tindak pidana korupsi diketahui dilakukan secara berjamaah dengan banyak pihak terkait.

Indonesia diharapkan menjadi negara dengan status bebas dari perilaku tindak pidana korupsi. Namun jika melihat kenyataan yang ada. Banyaknya kasus korupsi di Indonesia masih berada pada peringkat ke-90 dari 176 negara berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 2016 oleh Transparansi International Indonesia (TII). Dan mirisnya, diketahui bahwa kasus tindak pidana korupsi telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Permasalahan demikian diharapkan mendapatkan perhatian lebih dari berbagai pihak terkait. Kinerja dari Komisi Pemberantasan Korupsi sangat diharapkan keberadaanyya untuk menjadi benteng dan diharapakan mampu membongkar berbagai skandal kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.

Terlebih lagi, di tengah pandemic covid 19 yang belum usai, tak lantas menghalangi niat para koruptor untuk melancarkan aksi mereka. Justru beberapa diantaranya memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan keuntungan meski diyakini bahwa mereka sadar terkait perbuatannya ini merugikan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun