Mohon tunggu...
Nadiya Husna
Nadiya Husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro

Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Hasil Alam Buah Pisang sebagai Bisnis Dessert Box Kekinian

3 Agustus 2021   12:55 Diperbarui: 3 Agustus 2021   13:07 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demak (02/08) Pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia terutama di Indonesia kini masih belum dapat diperkirakan kapan akan berakhir. Angka kenaikan positif virus Covid-19 di Indonesia sangatlah memprihatinkan, terutama di provinsi Jawa dan Bali yang mengakibatkan pemberlakuan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali. Program PPKM yang diterapkan oleh pemerintah tersebut sangat berdampak besar bagi perekonomian masyarakat. 

Banyak masyarakat yang kegiatan ekonominya terdampak oleh pandemi Covid-19. Tak hanya masyarakat biasa, banyak juga perusahaan di Indonesia yang mengalami kerugian di masa pandemi ini sehingga melakukan pengurangan pekerja dengan melakukan PHK. Banyaknya PHK yang telah terjadi tersebut mengakibatkan banyaknya pengangguran di masa pandemi sekarang ini.

Mahasiswa dari Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang merupakan TIM II  yang dilaksanakan dari tanggal 30 Juni 2021 dengan tema "Sinergi Perguruan Tinggi Degan Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)", melaksanakan KKN di desa asal masing-masing mahasiswa dikarenakan pandemi yang sedang berlangsung.

KKN yang dilaksanakan di desa asal masing-masing tersebut membuat Nadiya Husna (20), mahasiswa dari Universitas Diponegoro prodi Akuntansi angkatan 2018 yang tergabung dalan KKN TIM II Universitas Diponegoro tahun 2021 berinisiatif untuk memanfaatkan hasil alam dari desa asalnya yang berada di Desa Katonsari di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak yang berupa buah pisang. Banyaknya perkebunan pisang dengan berbagai macam jenis yang tumbuh di desa asalnya tersebut membuat Nadiya berinisiatif untuk membantu warga sekitar untuk memanfaatkan buah pisang dengan membuat makanan kekinian yaitu Dessert Box yang dapat dijadikan sebagai bisnis yang menguntungkan di kala pandemi ini.

Seperti namanya, Dessert Box merupakan makanan penutup yang biasanya berupa kue (cake) yang dikemas didalam kotak makanan. Desser Box kini menjadi makanan yang tengah digandrungi  Dessert Box inovasi yang akan dibuat oleh Nadiya (20) dengan memanfaatkan hasil alam buah pisang adalah Banoffee. Banoffee sendiri merupakan makanan Pie yang berasal dari negara Inggris yang sekarang ini sedang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. 

(20/07) Dalam melaksanakan program KKN "Bimbingan Pemanfaatan Hasil Alam Buah Pisang Sebagai Bisnis Dessert Box Kekinian" tersebut, Nadiya (20) mengajak beberapa remaja dan ibu rumah tangga di desanya untuk berperan mengolah buah pisang menjadi Banoffee. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Banoffe itu sendiri adalah : 

  1. Buah Pisang
  2. Biskuit Regal
  3. Susu kental manis
  4. Mentega
  5. Gula
  6. Whip Cream
  7. Keju
  8. Susu Bubuk
  9. Cocoa Powder

Cara membuatnya adalah :

  1. Hancurkan biskuit regal degan menggunakan blender setelah itu cairkan mentega. Setelah mentega cair, campurkan ke biskuit regal yang telah dihancurkan lalu dicampur. Setelah kedua bahan tercampur letakkan di wadah yang akan disajikan
    Dokpri
    Dokpri
  2. Membuat karamel. Untuk membuat karamel, lelehkan gula dan mentega 1:1 di wajan dengan api kecil. Setelah sedikit meleleh masukkan susu kental menis dengan perbandingan setengah dari gula. Setelah karamel jadi, taruh ke wadah yang tadi sudah diisi biskuit regal.
    Dokpri
    Dokpri
  3. Setelah diisi karamel, potong pisang secara horizontal sehingga membentuk bulatan-bulatan lalu letakan diatas karamel.
    Dokpri
    Dokpri
  4. Setelah diberi potongan pisang, tambahkan whip cream diatasnya lalu diberi topping parutan keju atau cokelat sesuai dengan selera.
    Dokpri
    Dokpri
    Dokpri
    Dokpri
    Dokpri
    Dokpri
    Dokpri
    Dokpri

Setelah mendampingi warga desa untuk melakukan pembuatan Banoffee, Nadiya (20) sebagai mahasiswa Akuntansi juga membimbing warga untuk menghitung HPP dan BEP produknya untuk mengetahui keuntungan yang akan didapatkan dan juga mengajari untuk pelabelan produk agar lebih menarik dan bagaimana caranya untuk memasarkan produk lebih luas dengan memanfaatkan media sosial. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun