Mohon tunggu...
Nadiya Alya Syafira
Nadiya Alya Syafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Bismillahirrahmanirrahim, semoga apa yang ditulis dapat memberikan manfaat

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Beauty Privilage: Pandangan Kritis Terhadap Dampak serta Keuntungannya

10 Februari 2024   11:17 Diperbarui: 10 Februari 2024   11:22 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keindahan sering kali dianggap sebagai nilai yang sangat dihargai oleh masyarakat kita. Namun, dibalik penerimaan dan pujian yang diberikan kepada orang-orang yang dianggap "cantik" atau "tampan," lalu muncul konsep tentang "beauty privilege." Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang beauty privilege, menganalisis apa artinya memiliki keuntungan kecantikan, serta bagaimana fenomena ini dapat memengaruhi pandangan masyarakat terhadap keindahan dan diri sendiri.

Definisi Beauty privilege merujuk pada keuntungan sosial, ekonomi, dan psikologis yang diberikan kepada individu yang dianggap memiliki penampilan fisik yang sesuai dengan standar kecantikan yang dominan dalam masyarakat. Hal ini dapat mencakup perlakuan lebih baik, peluang pekerjaan yang lebih besar, penerimaan sosial yang lebih luas, dan masih banyak lagi.

Dalam masyarakat yang seringkali dipandu oleh citra dan tuntutan kecantikan yang sempit, beauty privilege menciptakan standar yang sulit dipertahankan oleh banyak individu. Ini sangat menciptakan tekanan besar pada individu untuk memenuhi norma-norma kecantikan yang sering kali tidak mencerminkan keberagaman sejati masyarakat.

Industri kecantikan dan media juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi tentang kecantikan dan memberikan bentuk beauty privilege. Melalui iklan, film, dan media sosial, standar kecantikan tertentu dipromosikan, dan ini dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam penerimaan dan pelayanan terhadap individu berdasarkan penampilan fisik mereka.

Individu yang merasa tidak memenuhi standar kecantikan yang mendominasi di masyarakat, sering kali mengalami dampak psikologis yang signifikan. Ini dapat mencakup rendah diri, kecemasan sosial, dan bahkan masalah kesehatan mental seperti depresi. Beauty privilege dapat memperkuat ketidaksetaraan dan merugikan kesehatan mental individu yang merasa dikecualikan.

Masyarakat perlu melakukan refleksi mendalam tentang bagaimana beauty privilege dapat memengaruhi nilai-nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari. Penting untuk memahami bahwa kecantikan seharusnya bukanlah satu-satunya ukuran nilai seseorang. Pendidikan dan kesadaran publik tentang keberagaman kecantikan perlu ditingkatkan serta penting untuk membuka pikiran dan mengakui keindahan dalam segala bentuk dan warna.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk memerangi beauty privilege Ini mencakup mendukung keberagaman dalam representasi media, mendidik masyarakat tentang keindahan yang sejati, dan merayakan keunikan setiap individu tanpa memandang penampilan fisik mereka.

Beauty privilege, sementara memberikan keuntungan bagi mereka yang dianggap "cantik" dalam masyarakat, juga membawa dampak negatif terhadap individu yang merasa dikecualikan. Pemahaman mendalam tentang beauty privilege dapat membantu membentuk masyarakat yang lebih inklusif, menghargai keindahan yang bervariasi, dan menghilangkan tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang sempit. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang memandang nilai sejati melampaui penampilan fisik.

Nadiya Alya Syafira

Mahasiswi STEI SEBI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun