Semakin besar daya sound system, semakin besar pula tekanan suara yang dirasakan lingkungan.
Intensitas ini diukur dalam desibel (dB).
Sebagai perbandingan:
- Percakapan normal: ±60 dB
- Jalanan ramai: ±80 dB
- Sound horeg: bisa mencapai 100–120 dB, setara dengan suara mesin jet pada jarak 100 meter!
Pada level ini, suara tak lagi hanya terdengar tapi dirasakan.
Dampak Fisik dan Sosial dari Bunyi Keras
1. Kerusakan Pendengaran
Paparan suara di atas 85 dB dalam waktu lama bisa merusak sel rambut di koklea (bagian dalam telinga).Â
Efeknya permanen: pendengaran menurun bahkan bisa menyebabkan tuli.
2. Resonansi Benda
Gelombang bunyi berfrekuensi rendah dapat memicu resonansi, yaitu getaran alami benda. Itulah sebabnya kaca jendela bisa ikut bergetar, bahkan pecah, ketika sound horeg lewat.
3. Stres dan Gangguan Tidur
Suara keras yang terus-menerus membuat tubuh memproduksi hormon stres seperti kortisol. Akibatnya, muncul gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, hingga penurunan konsentrasi.
4. Polusi Suara dan Lingkungan
Tak seperti sampah atau asap, polusi suara tak terlihat tapi dampaknya nyata. Burung, hewan peliharaan, bahkan bayi pun bisa terganggu kesehatannya akibat frekuensi yang terlalu tinggi.