Mohon tunggu...
Nadita Lutfia Hanum
Nadita Lutfia Hanum Mohon Tunggu... S1 Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Jalanan Jadi Konser : Fenomena Gelombang Bunyi Sound Horeg

14 Oktober 2025   16:58 Diperbarui: 14 Oktober 2025   16:58 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan kamu sedang berkendara di malam minggu. Lampu kota berkelip, jalanan ramai, dan dari kejauhan terdengar dentuman musik yang semakin keras dug dug dug! Suara itu begitu kuat sampai kaca mobilmu ikut bergetar.
Ternyata, sumbernya hanya satu: mobil dengan sound system raksasa, lengkap dengan lampu strobo dan musik remix berfrekuensi rendah.

Fenomena seperti ini kini sering disebut masyarakat sebagai “Sound Horeg”  istilah untuk menggambarkan suara sound system super keras yang “mengguncang” lingkungan sekitar.

Bagi sebagian orang, ini hiburan dan gaya hidup. Tapi kalau kita lihat dari kacamata fisika, suara bukan sekadar dentuman atau getaran. Ia adalah gelombang energi yang bisa memengaruhi tubuh manusia, benda di sekitar, bahkan keseimbangan lingkungan.

Dalam ilmu fisika, bunyi merupakan gelombang longitudinal getaran partikel yang merambat melalui udara, air, atau benda padat.
Sumber bunyi seperti woofer pada mobil sound horeg akan menggetarkan udara di sekitarnya. Getaran itu kemudian menyebar sebagai gelombang tekanan yang diterima oleh telinga manusia.

Secara sederhana, hubungan antara kecepatan rambat bunyi, panjang gelombang, dan frekuensinya bisa dijelaskan dengan rumus:

(Sumber : Pribadi)
(Sumber : Pribadi)

dengan:

  • ( v ) = kecepatan bunyi (m/s)
  • ( λ ) = panjang gelombang (m)
  • ( f ) = frekuensi bunyi (Hz)

Suara bass pada sound horeg punya frekuensi rendah (20–200 Hz). Panjang gelombangnya besar, sehingga mampu menjalar jauh dan terasa seperti “getaran” yang menembus dada. Karena itu, wajar kalau kaca jendela rumah bisa ikut bergetar saat mobil sound horeg melintas.

(Sumber : Pribadi)
(Sumber : Pribadi)
Dalam fisika, energi bunyi diukur dengan intensitas (I), yaitu banyaknya energi yang diterima per satuan luas dan waktu:

(Sumber : Pribadi)
(Sumber : Pribadi)

di mana:

  • P = Daya sumber bunyi (Watt),
  • A = Luas permukaan yang menerima bunyi (m²).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun