Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, sehingga menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lebih rendah dibandingkan dengan usianya. Kekurangan gizi tersebut dapat terjadi sejak masa kehamilan hingga awal kehidupan anak setelah lahir. Selain itu, faktor genetik juga turut berperan dalam menyebabkan terjadinya stunting.
Dampak stunting tidak hanya terlihat dari pertumbuhan fisik dan menurunnya daya tahan tubuh anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan kognitif. Akibatnya, anak berisiko mengalami kesulitan dalam proses pendidikan serta menghadapi tantangan dalam memperoleh peluang kerja di masa depan.
Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan ini, mahasiswa Universitas Tidar dari berbagai program studi tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode Juli--Agustus 2025. Salah satu program utamanya adalah sosialisasi mengenai pencegahan stunting yang dilaksanakan di Dusun Ngemplak, Desa Pirikan, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini menjadi langkah awal dari rangkaian program pemanfaatan lahan perkarangan sebagai sumber gizi keluarga.
Sosialisasi pencegahan stunting dilaksanakan pada Senin, 7 Juli 2025, bertepatan dengan kegiatan rutin posyandu balita di Dusun Ngemplak. Pelaksanaan kegiatan ini turut didampingi oleh kader PKK dan bidan dari Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Pirikan. Mengusung semangat bersama cegah stunting, kegiatan ini menyajikan berbagai rangkaian layanan dan informasi bagi orang tua dan balita, seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar lengan, serta edukasi mengenai sumber gizi penting sejak usia dini.
Pemenuhan gizi yang cukup menjadi kunci dalam mencegah stunting. Langkah preventif ini dapat dimulai sejak remaja, misalnya dengan rutin mengonsumsi tablet tambah darah bagi perempuan. Selama masa kehamilan, ibu juga perlu memperhatikan kebersihan lingkungan, sanitasi, dan akses air bersih. Sementara itu, bagi ibu yang memiliki anak balita, pengasuhan yang tepat, pola makan seimbang, serta kunjungan rutin ke posyandu merupakan bentuk perhatian penting terhadap tumbuh kembang anak.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh sekitar 15 orang tua balita yang mengikuti seluruh rangkaian acara dengan antusias. Sebagai bagian dari program kerja Kelompok 80, sesi talkshow dan tanya jawab turut disampaikan oleh tim mahasiswa KKN kepada para peserta. Dalam sesi tersebut, dijelaskan mengenai definisi stunting, dampaknya terhadap tumbuh kembang anak, peran penting keluarga dalam menjaga asupan gizi, serta pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber gizi keluarga.
Peran ibu dalam pengasuhan balita sangat krusial, mulai dari menjaga pola makan, menciptakan lingkungan sehat, hingga membiasakan kunjungan rutin ke fasilitas layanan kesehatan. Masa depan anak sangat bergantung pada peran aktif keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama dalam tumbuh kembang anak.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya pencegahan stunting dan mulai menerapkan langkah-langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, upaya bersama ini dapat berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Magelang, khususnya di wilayah Desa Pirikan, Kecamatan Secang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI