Mohon tunggu...
Nadia Aisyahswari Pamungkas
Nadia Aisyahswari Pamungkas Mohon Tunggu... pelajar

global prestasi school bekasi sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Observasi kebersihan lingkungan desa Buntu Wonosobo

22 April 2025   09:46 Diperbarui: 22 April 2025   09:46 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 17 Febuari 2025, penulis dan beberapa siswa SMA Global Prestasi Bekasi kelas 10 melakukan observasi sosiologi saat kegiatan Local Immersion Global Prestasi School, terutama observasi terkaitan kebersihan dan kesehatan lingkungannya. Desa Buntu Wonosobo merupakan suatu desa di kecamatan Kejajar yang memiliki kualitas kentang yang sangat bagus dan budaya serta tradisi-tradisi yang kuat dan erat. Selain budaya dan kualitas kentangnya, warga desanya juga sangat ramah, baik, dan rendah hati.

Secara keseluruhan, kebersihan lingkungan Desa Buntu Wonosobo bisa dibilang cukup pas-pasan, ada kelebihan, dan ada pula kekurangannya. Salah satu kelebihan yang penulis melihat saat observasi dilakukan adalah ketertiban warga desa dalam membuang dan mengelolah sampah sehingga semua sampah tertata dengan rapih dan benar. Namun, tentu juga ada kekurangannya, yaitu cara pembuangan/pembakaran sampahnya yang sangat berkontribusi pada polusi udara. Mayoritas masyarakat desa mengelola sampahnya terlebih dahulu menjadi 2 bagian, yaitu organik dan anorganik. Mereka membakar sampah anorganiknya seperti plastik, kaca, minyak, dan lain-lain, namun untuk sampah organik, mereka lebih sering melakukan daur ulang agar sampah yang masih bermanfaat tidak terbuang sia-sia.

Kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungan patut diapresiasi. Mereka menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menjaga kebersihan sekitar, namun tampaknya puntung rokok merupakan pengecualian. Jumlah puntung rokok yang berserakan di tanah sangat mengecewakan, bahkan setiap warung yang berada di desa Buntu bisa ditemukan dua hingga tiga puntung rokok yang tergeletak di tanah. Meski jumlahnya terlihat sedikit, jika dikalikan dengan banyaknya warung yang ada, masalah ini jadi cukup mengganggu dan mencerminkan masih kurangnya kesadaran dalam membuang sampah kecil seperti puntung rokok.

Tetapi, hal ini dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, serta budaya yang telah mengakar. Merokok merupakan kebiasaan yang umum dan diwariskan secara turun-temurun. Dalam situasi terbatasnya akses terhadap tempat sampah dan edukasi lingkungan, tindakan ini menjadi hal yang lumrah dilakukan, bukan semata karena ketidaktahuan, tetapi lebih karena keterbatasan pilihan.

Saat orang tua asuh penulis, Bapak Wawan Gud dan Ibu Ayu, diwawancarai oleh penulis tentang pendapat mereka tentang pendapat mereka tentang kebersihan dan kondisi desa mereka saat ini, dan mereka menjawab bahwa kebersihan dan kondisi desa mereka masih bisa ditingkatkan, tetapi secara keseluruhan mereka merasa sudah puas. Mereka menyarankan agar kepala desa bersikap lebih tegas dalam hal pengumpulan dan pembuangan sampah dengan benar, dan tampaknya setuju dengan penulis tentang banyaknya puntung rokok yang berserakan di jalan serta faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut.

Menurut penulis, kebersihan lingkungan di Desa Buntu Wonosobo sudah cukup memuaskan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, seperti ketertiban dan pembuangan sampah, namun pada akhirnya yang terpenting adalah pesan dari keseluruhan kegiatan Local Immersion Global Prestasi School ini, yaitu bahwa setiap orang itu hidupnya berbeda-beda, dan kita harus menghargai pola hidup, pilihan, adat istiadat, budaya, serta usaha dan kerja keras yang telah mereka lakukan untuk menjelani kehidupan mereka dengan damai. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun