Mohon tunggu...
Nadia Maisya Putri
Nadia Maisya Putri Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa Universitas Andalas

Menyukai sesuatu hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenderal Soedirman: Gerilya di Tengah Diplomasi

12 Desember 2022   07:05 Diperbarui: 12 Desember 2022   07:20 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 1936, ia bertemu dengan gurunya Mohammad Kholil dan diangkat menjadi guru di sekolah dasar di HIS Muhammadiyah Cilacap. Metode mengajar yang dilakukan Soedirman digemari para muridnya dengan mencampurkan humor dan nasionalis dalam pelajaran. Hingga beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi kepala sekolah.

Di samping menjadi kepala sekolah, Soedirman juga aktif di Kelompok Pemuda Muhammadiyah. Kemampuan Soedirman dalam negosiator dan mediator menjadikannya sosok yang disegani. Pada tahun 1937, ia diangkat menjadi ketua dalam kelompok ini. Kepandaian Soedirman menarik perhatian seorang gadis bernama Alfiah anak Raden Sastroatmojo, yang kelak menjadi istrinya.

Sejak remaja Soedirman sudah tertarik menjadi tentara. Keinginannya menjadi tentara terhambat karena cidera kaki yang dialami saat bermain bola. Pada saat kedatangan Jepang ke Hindia Belanda, mereka membuat kebijakan menutup bangunan bentukan kolonial Belanda. Sekolah Muhammadiyah tempat Soedirman mengajar dicurigai sebagai bentukan Belanda sehingga akhirnya ditutup. Soedirman kemudian memantapkan diri bergabung menjadi perwira.

Soedirman bergabung bersama PETA (Pembela Tanah Air) pada tahun 1944. Soedirman dijadikan komandan (daidanco) dan dilatih oleh perwira dan tentara Jepang. Misi pertama yang dilakukan Soedirman adalah meredam pemberontakan Gumilir, pasukan PETA. Soedirman mengetahui gerakan ini beberapa waktu yang lalu dan menyuruh mereka menunda gerakan untuk mencari waktu yang tepat. 

Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki membuat kependudukan Jepang melemah. Soekarno memerintahkan Soedirman untuk memimpin perlawan terhadap pasukan Jepang di Kota. Namun Soedirman menolak dan menawarkan diri untuk memimpin pasukan di Kroya.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, perjuangan tidak berhenti disana. Sekutu yang memboncengi NICA datang kembali untuk menguasai Indonesia. 

Masukanya NICA ke Yogyakarta dihadang perlawan sengit rakyat setempat. Karena keadaan darurat ini, pemerintah Republik Indonesia membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Mereka bergerilya melawan sekutu dengan senjata seadanya yang tidak sebanding dengan senjata Belanda. Rakyat pun ikut membantu dengan menumbangkan pohon-pohon ke jalan raya untuk menghambat tank-tank sekutu. 

Pecahnya Agresi Militer Belanda I membuat banyak divisi militer daerah ditarik untuk ikut membantu. Di bawah komandan kompi Kapten Hardoyo, mengirim satu kompi menuju Purbalingga melalui Purwokerto dan Sokaraja. Dari sini karir militer Soedirman melejit dan disejajarkan dengan komandan milter yang lebih senior lainnya.

Pada tanggal 12 November 1945 diadakan pertemuan di Yogyakarta oleh wakil tentara dan laskar untuk memilih pemimpin TKR. Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR yang berselisih satu hasil suara dengan Oerip Soemohardjo. 

Soedirman terkejut lalu memberikan gelar itu kepada Oerip karena Oerip lebih berpengalaman. Namun peserta tidak memperbolehkan sedangkan Oerip dengan senang hati menerima Soedirman sebagai panglima besar. Pada 18 Desember 1945, Soekarno melantik Soedirman sebagai Panglima Besar TKR di Markas Tinggi TKR. Sesuai jabatan ini ia dipromosikan sebagai Jenderal.

Sejak kedatangan kembali sekutu ke Indonesia, TKR menjadi garda terdepan menghadapi serangan sekutu. Berbagai perundingan dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan dan diakui dunia internasional. Di samping itu, Jenderal Soedirman dan TKR bergerilya ke pelosok-pelosok hutan Jawa. Perang Gerilya yang dilakukan Jenderal Soedirman sangan berarti untuk Indonesia. Jika tidak bergeriya, propaganda yang dilakukan Belanda akan dipercayai dunia internasional bahwa Indonesia sudah hancur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun