Mohon tunggu...
Nadia Istiqomah
Nadia Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswi

Mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi

Selanjutnya

Tutup

Trip

9 Situs Sejarah di Karangkamulyan serta Potensi Peningkatan Ekonomi Masyarakat

8 Mei 2025   00:00 Diperbarui: 7 Mei 2025   22:21 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Objek Wisata Karangkamulyan merupakan objek wisata yang bertempat di Kabupaten Ciamis, Kecamatan Cijeungjing. Objek Wisata Karangkamulyan ini merupakan salah satu ekonomi kreatif di wilayah Priangan Timur, dimana objek wisata ini dapat memberikan potensi dalam peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Objek wisata ini berdiri sekitar tahun 1970 an serta memiliki luas 25,7 hektare yang diapit oleh 2 sungai yaitu sungai Citanduy dan sungai Cimuntur, yang pada akhirnya sungai tersebut bermuara di Cilacap. Awalnya, objek wisata ini ditemukan oleh oleh leluhur sehingga diturunkan secara turun temurun kemudian dikembangkan oleh masyarakat abdi dalem yang pada akhirnya dikelola oleh pihak kabupaten. 

Objek Wisata Karangkamulyan merupakan situs cagar budaya yang merupakan peninggalan kerajaan galuh pada masa prasejarah yaitu abad 3-5 SM. Nama galuh berasal dari bahasa sanskerta yang berarti sebuah ilmu, terdapat filosofi dari nama galuh itu sendiri bahwa semua manusia itu memiliki hati nurani atau qolbu yang dipegang kejujurannya, dimana meskipun orang tersebut berkata dua namun pada kenyataanya satu maka hatinya akan berkata satu. Galuh memiliki 3 periode dimana periode kesatu yaitu galuh hindu, kedua galuh buddha dan ketiga galuh islam. Periode islam ini sekitar abad ke 13 an yaitu pada saat Syekh Syarif Hidayatulloh mengutus pangeran Usman untuk menyebarkan agama islam. Objek wisata ini memiliki 9 situs budaya juga sejarah yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Objek Wisata Karangkamulyan, yaitu 

Pangcalikan

pangcalikan merupakan sebuah batu bertingkat-tingkat berwarna putih serta berbentuk segi empat, termasuk kedalam tempat duduk raja/bekas duduk raja galuh yang terbuat dari batu berwarna putih yang berukuran 1 meter² yang dikelilingi oleh struktur tembok dan tanah atau punden berundak.

Sambung Ayam

tempat ini terletak di sebelah selatan yang disebut sanghiyang bedil kira-kira 5 meter jaraknya dari pintu masuk. Situs ini merupakan ruang terbuka yang letaknya lebih rendah. Masyarakat menganggap tempat ini merupakan tempat penyambungan antar ayam Ciung Wanara dan ayam raja (Bondan Saragih). Disamping itu merupakan tempat khusus untuk memilih raja yang dilakukan dengan cara demokrasi. Situs sambung ayam tidak hanya terkenal dengan ciung wanara, namun disana juga terdapat mitos terkenal di kalangan masyarakat. Dimana di tempat tersebut terdapat sebuah pohon. Pohon ini konon katanya dapat mengabulkan apa yang kita inginkan apabila kita dapat berjalan menuju pohon tersebut dan bisa menyentuh bentuk bulat di tengah- tengah pohon maka bisa jadi hal yg kita inginkan dapat terwujud.

Sanghiyang Bedil

tempat yang disebut sanghiyang bedil merupakan suatu ruangan yang dikelilingi tembok berukuran 6,20mx6m. Tinggi tembok kurang lebih 80 cm. Pintu menghadap ke arah utara, dengan pintu masuk terdapat struktur batu yang berfungsi sebagai sekat (sschutsel). Di dalam ruangan ini terdapat 2 buah menhir yang terletak di atas tanah, masing masing berkuran 60x40 cm dan 20x8cm. Bentuknya memperlihatkan tradisi megalitikum, menurut masyarakat sekitar sanghiyang bedil dapat dijadikan pertanda datangnya suatu kejadian, terutama apabila ditempat itu beerbunyi suatu letusan. Namun sekarang pertanda itu sudah tidak ada lagi, tempat ini digunakan sebagai gudang senjata para prajurit kerajaan. 

Cikahuripan

dilokasi ini tidak terdapat tanda tanda adanya peninggalan arkeologis tetapi hanya merupakan sebuah sumur yang letaknya dekat dengan pertemuan antara 2 sungai, yaitu Sungai Citanduy dan Sungai Cimuntur. Sumur ini disebut cikahuripan yang berisi air kehidupan, air merupakan lambang kehidupan, itu sebabnya disebut sebagai cikahuripan. Sumur ini merupakan sumur abadi karena airnya tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumber air, yang mana cikahuripan ini merupakan perpaduan nama antara Citeguh dan Cirahayu, teguh itu artinya percaya dan rahayu artinya berkah selamat.

Lambang Paribadatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun