Mohon tunggu...
Nadia Larisa
Nadia Larisa Mohon Tunggu... Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tiga Kelompok Ini Nyaris Bebas Obesitas, Simak Rahasianya

1 September 2025   15:53 Diperbarui: 1 September 2025   15:53 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang mengalami obesitas (Sumber: Pexels/towfiq barbhuiya)

Kebihan berat badan alias obesitas menjadi sebuah persoalan serius yang dihadapi banyak orang. Modernisasi telah memunculkan pola makan yang banyak mengandung gula dan rendah serat sehingga menjaga keseimbangan berat badan menjadi tantangan besar.

Dipetik dari laman Psychology Today, terdapat tiga kelompok yang hampir pantang mengalami obesitas, yaitu anak-anak generasi sebelumnya, pemburu-pengumpul, dan petani subsisten. Ketiganya sama sekali tak melakukan diet atau mengonsumsi obat-obatan. Justru hal ini bersumber dari gaya hidup yang meningkatkan pengeluaran energi, bukan membatasi asupan energi.  Dahulu, hanya segelintir anak-anak yang memiliki berat badan berlebih.

Hal ini lantaran secara fisik mereka sangat aktif bermain di luar ruangan. Sementara anak-anak modern, cenderung meluangkan banyak waktu di hadapan layar digital sehingga mobilitas mereka terbatas dan akhirnya rentan terhadap masalah berat badan.  Bermain di luar ruangan merupakan aktivitas fisik yang memerlukan pengeluaran energi guna memberi tenaga terhadap otot. Tak hanya itu, hal ini termasuk menyenangkan sehingga merangsang sistem saraf simpatik atau Sympathetic Nervous System (SNS).

SNS dapat mempercepat metabolisme sebagai persiapan untuk beraktivitas, merangsang pelepasan hormon yang memicu penggunaan energi untuk mengurangi nafsu makan, serta  mengaktifkan lemak cokelat (brown fat) yang berfungsi membakar kalori untuk menghasilkan panas guna menjaga suhu tubuh terutama saat terpapar suhu dingin.

Selanjutnya adalah kelompok pemburu-pengumpul. Penelitian para antropolog menunjukkan bahwa masyarakat adat umumnya memiliki tubuh yang ramping, kendati asupan makanan mereka cenderung lebih tinggi dibandingkan masyarakat perkotaan. Hal ini disebabkan oleh tingginya aktivitas fisik sehingga energi yang masuk sebanding dengan energi yang dibakar. Ketika malam tiba, mereka juga terpapar angin, hujan, dan dingin yang menyebabkan lemak cokelat mereka lebih aktif dibanding rata-rata masyarakat perkotaan. 

Selain itu, untuk mengisi perut, para pemburu-pengumpul perlu persiapan yang melibatkan gerakan aktif seperti menghancurkan kacang, mengupas buah, memasak daging. Alhasil, lemak mereka banyak terbakar. 

Terakhir, petani subsisten, yaitu petani yang memproduksi tanaman dan ternak untuk kebutuhan diri sendiri dan keluarganya. Rata-rata para petani subsisten bertubuh langsing karena tingginya pekerjaan fisik ketika melakukan kegiatan bertani. Sebelum sekitar tahun 1950, sebagian pekerja fisiknya aktif bergerak, tetapi kini semua dapat dilakukan secara mekanis termasuk pekerjaan pertanian. 

Dulu, petani subsisten banyak beraktivitas di udara terbuka sehingga merangsang SNS dan memicu produksi panas dalam lemak cokelat. Bercermin dari ketiga kelompok di atas, kunci terhindar dari obesitas adalah gaya hidup sehat, yaitu menjaga keseimbangan asupan energi dengan aktivitas fisik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun