Mohon tunggu...
Nachla putri zaita
Nachla putri zaita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Mahasiswa yang senang mendengarkan musik dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Lagu Anak-anak Tergerus Zaman, Tutur Bahasa pada Anak Tidak Aman?

30 Juni 2023   11:31 Diperbarui: 30 Juni 2023   13:20 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital ini, Kids zaman now cenderung lebih mengenal lagu-lagu remaja yang berisi cinta-cinta an atau lagu dj remix yang lebih banyak di dengarnya. Padahal anak-anak butuh mendengarkan lagu sesuai usia mereka. Apakah lagu anak-anak bisa kembali populer atau tergerus zaman?

Kalau kita mundur ke Tahun 90-an bisa dikatakan tahun tersebut sebagai era kejayaan lagu anak-anak di Indonesia. Hampir semua stasiun TV, dan radio memiliki acara yang menampilkan lagu anak-anak. Sejumlah lagu anak zaman old juga masih terngiang sampai sekarang. Di antaranya adalah "Abang Tukang Baso", "Naik Delman", "Balonku", "Bintang Kecil", "Cicak di Dinding", "Dua Mata Saya", "Topi Saya Bundar", "Naik-Naik ke Puncak Gunung", dan lainnya. Pada saat itu masih banyak terdengar lagu-lagu yang pantas untuk anak-anak yang di dalamnya penuh pendidikan. Seperti lagu yang di populerkan "Trio Kwek-Kwek" dengan judul "Katanya" Ciptaan Papa T Bob, dimana didalamnya terdapat lirik 

Australia negeri wool (katanya.. katanya..)

Aborigin sukunya (katanya.. katanya..)

Bumerang senjatanya (wow.. wow..)

Kangguru binatangnya

Dari contoh lagu tersebut, anak-anak bisa mengambil pengajaran bahwa Australia disebut negeri wool, karena Australia merupakan penghasil wol terbesar, Australia juga memliki suku yang disebut suku Aborigin, senjata khas Australia yaitu bumerang, dan binatang yang menjadi simbol Australia yaitu Kanguru. 

Masih banyak lagi penyanyi cilik pada masa nya yang masih kita ingat namanya seperti: Trio Kwek-kwek, Tina Toon, Tasya Kamila, Joshua Suherman, Eno Lerian, dll. Namun sekarang, lagu-lagu anak sudah berganti dengan lagu-lagu cinta remaja milik band terkenal. Anak-anak justru sering menyanyikan lagu yang ia sering dengar di salah satu platform short video dimana lagunya lebih banyak lagu untuk remaja atu dewasa. 

Kenapa lagu anak-anak tidak ada lagi?

Menghilangnya lagu anak-anak di Indonesia terjadi karena berkembangnya teknologi di masa kini. Sebelum perkembangan tekonologi yang semakin pesat seperti sekarang ini, televisi menjadi satu-satunya sarana yang digunakan anak-anak untuk mendapat hiburan. 

Namun, seiring dengan perubahan zaman televisi tidak terlalu "Wah" lagi. Televisi Indonesia saat ini juga sudah jarang menampilkan lagu anak-anak, justru televisi Indonesia ramai dengan sinetron yang soundtrack nya mendengarkan lagu-lagu cinta yang secara tidak sadar anak menghafal dan menyanyikan lagu tersebut. Sebenarnya lagu anak-anak bukannya tidak ada ataupun hilang, melainkan orang dewasa tidak lagi memperdengarkan, atau bahkan menyanyikan lagu anak untuk anak-anak mereka. Apa akibatnya? akibatnya kebutuhan pasar untuk lagu anak pun menurun dan lagu-lagu anak kehilangan popularitasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun