Mohon tunggu...
Nabilla Nur Zafira
Nabilla Nur Zafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030034 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Main Game

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tradisi Halal Bihalal Desa Kembaran Wetan yang Masih Dilestarikan Hingga Saat Ini

17 April 2024   11:16 Diperbarui: 17 April 2024   11:30 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada pra acara diisi dengan hadroh dari grup Miftahus Syauqi yang menampilkan sholawat kepada nabi dengan diiringi oleh rebana. Penampilan hadroh tersebut berlangsung selama 30 menit. Selanjutnya pada acara inti di awali dengan pembukaan oleh MC dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an surat Al-Imron ayat 133-134 dan dilanjutkan dengan sholawat nabi.

Setelah pembukaan dari MC dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua panitia oleh Mba Winda dan dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua perwakilan tokoh masyarakat yaitu Bapak Triyatno. Yang terakhir yaitu sambutan dari kepala desa kembaran wetan yaitu Bapak Sumarno. Setelah sambutan selesai dilanjutkan dengan skorsing waktu oleh grup Hadroh Lintang Songo selagi menunggu ustadz nya datang dan naik ke panggung.

Dokumetasi Pribadi
Dokumetasi Pribadi

Dalam ceramah ustadz Abdul Aziz Solikhah beliau tidak hanya mejelaskan beberapa materi tetapi diselingi dengan bercanda. Tema materi yang beliau sampaikan adalah "menerapkan rasa Ikhlas dalam memaafkan". Dalam ceramahnya beliau menjelaaskan beberapa hal-hal sebagai berikut :

  • Hikmah dalam melakukan halal bihalal adalah dengan cara mengiklaskan untuk saling maaf maafan dan hal tersebut merupakan kegiatan yang perlu untuk selalu dilestarikan.

Ikhlas dan pemaaf merupakan perilaku yang sangat mulia hal tersebut dijelaskan pada surah Ali Imran ayat 134. Ikhlas dan pemaaf merupakan salah satu kepribadian Rasulullah. Kesabaran yang dimiliki Rasullulah tidak terbatas, dan diharapkan kita sebagai manuasi dapat mengikuti sifat Rasulullah tersebut.

Sama hal nya dengan pemaaf, Rasulullah juga selalu mengajarkan kita untuk senantiasa memaafkan sesama. Karena sudah menjadi kodrat bahwa manusi itu tidak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan. Manusia diberi dengan beberapa sifat, salah satunya adalah sifat pemaaf. Sifat pemaaf merupakan sifat yang mulia karena tidak semua orang dapat berbesar hati dan Ikhlas dalam memberikan maaf kepada orang lain.

  • Orang yang mau memaafkan orang lain sekalipun itu yang mendholimi kita akan mendapat predikat tinggi di sisi Allah SWT.

Hal tersebut juga di jelaskan pada surah Al-A'raf ayat 199. Sifat memaafkan adalah sifat yang utama dan mendekatan manusia kepada takwa. Orang yang takwa adalah orang yang lembut hatinya untuk memaafkan orang lain. Dengan sifat menaafkan juga dapat menjalin tali silaturahmi yang baik dengan sesama manusia.

Berikut merupakan rangkuman dari ceramah yang disampakan oleh Ustadz Abdul Aziz Solkhah. Diharapkan dengan adanya materi ini dapat membuat kita menjadi lebih Ikhlas dan pemaaf kepada sesama dan hal tersebut diharapkan agar kita lebih bertakwa kepada Allah SWT. Setelah selesai ceramah dari ustadz Abdul Aziz dilanjutkan dengan penutupan yang dilakukan oleh MC.

Setelah acara tersebut selesai para pemuda dan pemudi melanjutkan kegiatan dengan makan bersama yang telah disiapkan oleh ibu-ibu di Desa Kembaran Wetan. Tidak hanya pemuda dan pemudi saja yang makan tetapi petugas keamanan dan sound jugai kut makan bersama. Mereka makan sambil bercanda satu sama lain. Setelah selesai makan mereka melakukan evaluasi tentang acara tersebut, apakah acara tersebut berjalan lancar atau masih punya kekurangan yang perlu diperbaiki.  

Evaluasi selesai dilanjutkan dengan bersih-bersih tempat. Mereka melakukannya dengan gotong royong dan berbagi tugas. Para pemuda menata kursi dan bagian panggung untuk di naikan ke truk. Dan sebagian pemudi menyapu halaman dan membersihkan sampah di area SDN 2 Kembaran Wetan. Dan sebagiannya lagi mencuci piring dan membersihkan alat-alat yang digunakan untuk membuat minuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun