Ketika seseorang berbicara atau bahkan hanya berpikir dalam batinnya sendiri, sesungguhnya ia sedang menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengolah realitas, menyusun pertanyaan, mencari jawaban, dan akhirnya sampai pada suatu pemahaman. Dalam hal ini, bahasa bukan hanya perantara komunikasi, melainkan jembatan antara pikiran manusia dan kenyataan yang ada di luar dirinya. Dengan bahasa, manusia bisa mengaitkan apa yang ada di benaknya dengan dunia di sekitarnya, menyusun konsep, dan mengekspresikan perasaan maupun ide-ide abstrak yang tak bisa dijelaskan dengan gerakan atau isyarat semata.
Bagi Plato, bahasa juga berperan penting dalam proses pencarian kebenaran. Ia bukan hanya sarana menyampaikan informasi, tetapi juga alat untuk berdialog, menguji ide, dan memperhalus cara berpikir. Tanpa bahasa, manusia akan kesulitan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang hanya tampak benar. Karena itulah, dalam proses belajar dan berpikir kritis, kemampuan menggunakan bahasa secara tepat menjadi sangat penting.
Akhirnya, dari seluruh pemikiran Plato ini, kita bisa melihat bahwa bahasa tidak boleh dipandang remeh. Ia adalah fondasi yang menopang bagaimana manusia melihat dunia, membentuk logika, dan menentukan arah pikirannya. Bahasa bukan hanya soal berbicara, melainkan soal bagaimana manusia hidup, belajar, dan bertumbuh menuju pemahaman yang lebih hakiki tentang kebenaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI