Mohon tunggu...
Nabil bilanur
Nabil bilanur Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Uin Malang ( PBA)

hidup sekali hiduplah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Resume Buku Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam

8 Maret 2020   12:35 Diperbarui: 8 Maret 2020   12:53 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Epistemologi,  adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal --muasal, metode-metode dan sahnya ilmu penegtahuan

Aksiologi, adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang pada umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.

FILSAFAT ILMU DALAM ISLAM

Dalam merespon sains modern, ilmwuan muslim memiliki perspektif yang berbeda-beda : Kelompok yang menganggap bahwa sains modern bersifat universal dan netral dan semua sians tersebut dapat diketemukan dalam Al-Qur'an. kelompok ini disebut dengan kelompok Bucaillian.

Kelompok yang berusaha untuk memunculkan persemakmuran sains di negara-negara Islam, karena kelompok ini berpendapat bahwa ketika sains berada dalam masyarakat Islam, maka fngsinya akan termodifikasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan cita-cita Islam (lihat Sardar, 1988: 167-171).

Kelompok yang ingin membangun paradigma baru (epistemology) Islam, yaitu paradigma pengetahuan dan paradigm perilaku.Upaya pencarian ilmu pengetahuan dalam Islam atau konsep Islam tentang ilmu itu memang bukan hal baru, melainkan sudah dilakukan oleh ulama-ulama sejak dahulu. Persoalan ini bermula dari perspektif mereka menegenai "apakah Al-Qur'an merupakan sumber ilmu pengetahuan atau hanya sebagai petunjuk agama saja?. Dari sisni lantas muncul dua kelompok . Kelompok pertama misalnya seperti yang dikatakan Al-Ghazali (lihat Ihya' Ulumuddin, jilid V:1).

Beliau mengatakan bahwa seluruh ilmu tercakup dalam karya-karya dan sifat-sifat Allah, dan Al-Qur'an adalah penjelasan esensi-esensi, sifat-sifat dan perbuatanNya. Al-Qur'an itu laksana lautan yang tak bertepi, dan jika sekranya lautan itu menjadi tinta untuk menjelaskan kata-kata Tuhanku, niscaya lautan itu akan habis sebelum kata-kata Tuhan itu berakhir (lihat Al-Ghazali, 11329 H:9, 32).

Sebagaimana dituturkan oleh Al-Qardhawi (1989:35), bahwa menurut Islam cakupan ilmu tidak hanya terbatas pada ilmu menurut Islam cakupan ilmu tidak hanya terbatas pada ilmu menurut pandanagan Barat modern yang ekperimental saja, tetapi ia meliputi :

Aspek metafisika yang dibawa oleh wahyu yang mengungkapkan apa yang disebut dengan realitas agung (haqaig al-qubra) yang menjawab pertanyaan abadi darimana, kemana dan bagaiman. Dengan menjawab pertanyaan tersebut manusia tahu landasan berpijaknya dan mengerti pula akan Tuhannya.

Aspek humaniora dan studi-studi yang berkaitan dengannya yang meliputi pembahasan mengenai kehidupan manusia, hubungannya dengan dimensi ruang dan waktu, psikologi, sosiologi, ekonomi politik dan seterusnya.Aspek material yang bertebaran dijagat raya, atau ilmu yang dibangun berdasarkan observasi dan eksperimen, yaitu dengan uji coba di laboratorium. Dan ilmu inilah yang berkembang di Barat.

Seperti yang dijelaskan oleh Zubeir (dalam Fatimah ed., 1992:104-107), bahwa terdapat empat sumber pengetahuan yang berbeda menurut tingkat dan kualitas kemampuannya, tetapi pada hakikatnya merupakan satu kesatuan, yaitu : 1.) Pengetahuan Inderawi, 2.) Pengetahuan Naluri, 3.) Pengetahuan Rasio, 4.) Pengetahuan intuitif/imajinatif dan 5.) Pengetahuan Transenden/wahyu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun