Mohon tunggu...
Nabilah Zulfa
Nabilah Zulfa Mohon Tunggu... Universitas Diponegoro

Mahasiswa Hubungan Internasiona;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

"McDonaldisasi" dalam Perspektif Transformasionalis

9 September 2023   14:45 Diperbarui: 10 September 2023   10:59 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mcdonald tumbuh menjadi perusahaan multinational yang kemudian menciptakan pergeseran peradaban. 

Fenomena ini menimbulkan kontroversi akankah menjadi indikasi fenomena baru atau adanya dominasi global oleh Barat. Mcdonaldisasi dapat dilihat sebagai sebuah transformasi masa.

Introduksi

Kesuksesan Mcdonald's terbukti dengan membuka 39.198 pada 2020 dengan presentase 36% restoran dan 93% berstatus waralaba (franchise). 

Fenomena ini ditelusuri oleh George Ritzer (2007) yang mendefinisikan bahwa globalisasi ialah proses perluasan hubungan, organisasi kehidupan skala global atas objek, orang dan informasi tersebar ke seluruh penjuru dunia. 

Ritzer menggunakan metafora McDonalisasi dalam beberapa karakteristik tren kontemporer di tengah masyarakat Amerika. 

Besarnya Mcdonald mengindikasikan adanya perubahan besar di masyarakat yang menekankan aspek rasionalitas. 

Dalam pesatnya perkembangan perusahaan raksasa tersebut, Ritzer mengamati transisi dalam masyarakat yang mendapat pengaruh dari brand raksasa asal Amerika Serikat tersebut.

Mcdonald's sebagai restoran cepat saji menawarkan mekanisme futuristic atau modern dan efesiensi untuk para konsumennya. 

Hal inilah yang mengembangkan karakteristik rasionalitas yang menekankan efiensi, prediktibilitas,  perhitungan, subsitusi nonmanusia dalam teknologi manusia serta pengendalian atas ketidakpastian rasionalitas tersebut dalam rangka mengoptimalkan cara untuk keuntungan maksimal. 

Mcdonaldisasi oleh Ritzer menekankan bagaimana restoran cepat saji memberikan ide untuk sebuah rasionalitas masyarakat. 

Ritzer mendemonstrasikan Rasionalisasi merupakan produk yang studi ilmiah yang lebih dominan dalam mengadopsi fakta dan praktik daripada sebuah tradisi McDonaldisasi dapat merestrukturisasi berbagai aspek, seperti pangan, media, pendidikan, hingga berbagai dinamika sosial. Proses restrukturisasi ini mengindikasikan adanya transfomasi peradaban modern.

Mcdonald dari Sisi Transformasionalis

Mcdonaladisasi merupakan bentuk globalisasi yang kini menjadi kajian kontemporer. Peninjauan esensi Mcdonalds dalam globalisasi dapat dikaitkan dengan pandangan transformasionalis. 

Transformasionalisme merupakan pandangan bahwa globalisasi merupakan seperangkat hubungan yang saling berhubungan secara kompleks yang membentuk sebuah transfomasi. 

Sebagaimana Ritzer mengungkapkan bahwa Mcdonald dan Mcdonaldisasi tidak mewakili sesuatu yang baru, melainkan serangkaian proses rasionalisasi yang telah terjadi. 

Konsepsi rasionalitas mengarah pada kemajuan dari cara berpikir masyarakat. Menurut Dieter, dunia sosial didorong oleh motivasi yang tertanam dalam preferensi terkait. 

Tindakan sosial tersebut dikaitkan dengan struktur kongnitif sosial sebagai kompas untuk menunjukkan sisi positif, netral dan bagaimana tindakan sosial terkait tujuan tersebut. 

Logika ini berlangsung baik di masa sekarang maupun masa lalu. Kemampuan rasional tersebut diperkuat dengan sistematis McDonald's yang secara optimal mengefisienkan waktu menggunakan kemasan secara ringkas dan praktis untuk mengoptimalkan produksi, pekerjaan, dan pengalaman konsumen.

Skeptisme berpendapat bahwa mcdonaldisasi merupakan produk dominasi budaya Barat. Pandangan tersebut disanggah oleh transformasionalis yang berpendapat bahwa proses globalisasi bukanlah satu arah.

Bukan hanya Barat ke negara berkembang, melainkan dua arah di mana budaya Barat juga terpengaruh, bahkan diperkaya oleh budaya di negara berkembang sebagaimana strategi internasional Mcdonald yang melokalisasi untuk menyesuaikan kebutuhan konsumen dalam budaya tertentu. 

Adaptasi Mcdonald di pasar China yang memiliki 2.700 gerai lalu mulai mengadaptasi makanannya dengan penambahan Corn Soup dan Seafood Soup pada 2001. 

Kemudian, Mcdonalds Jepang mengadopsi Es Krim Green Tea, Rice Burger dan penambahan udang dalam berbagai menu. Berbagai contoh lainnya yakni adanya konsep McWedding di Hongkong untuk mengadakan pernikahan bagi pasangan muda dengan meluncurkan paket pernikahan McDonald's yang mencakup upacara, resepsi, katering lengkap dengan dekorasinya. 

Hal tersebut mengindikasikan bahwa Mcdonald melakukan akulturasi budaya melalui proses adaptasi menu untuk meningkatkan minat masyarakat local yang justru memperkaya budaya Barat. McDonald berjalan dalam kapasitas yang efisien dengan konsep prediktibilitas.

sumber: dailymail.co.uk
sumber: dailymail.co.uk

Kemudian, apakah Mcdonaldisasi ini menghilangkan kultur tradisional? Adaptasi budaya tersebut berkaitan dengan pandangan transformasionalis yang berpendapat bahwa budaya lokal tidak dapat begitu saja ditelan oleh budaya Barat. 

Adanya akulturasi di antara keduanya. Orang-orang di negara berkembang memilih budaya Barat yang sesuai dengan kebutuhan mereka yang dikenal dengan istilah 'glokalisasi'. 

Menurut Anthony Gidden dalam bukunya Runaway World,  konsenkuensi dari globalisasi adalah detradisionalisasi yang berkaitan dengan rasionalitas atas kepercayaan tradisional. Hal ini berkaitan dengan transformasi cara hidup tradisional tetapi tidak benar-benar mengubahnya.

Transformasionalis tidak memungkiri adanya sisi buruk dari globalisasi. Pandangan ini berdiri di antara pandangan skeptis dan optimis. Mcdonaldisasi memang menjadi bentuk kemajuan peradaban manusia dengan adopsi mekanisme praktis dan prediktabilitas. 

Namun, kita tidak bisa naif dalam melihat fneomena tersebut. Timbulnya kemungkinan Mcdonald sebagai bentuk Amerikanisasi juga imperialisme budaya. 

Misalnya konsep tradisional Jepang yang tabu terhadap makan sambil berdiri, juga sanksi budaya terhadap minum langsung dari kaleng atau botol telah dirusak oleh Mcdonald. Ini adalah bukti lain adanya imperialisme budaya sebagai dampak McDonaldisasi. 

Hal ini mengarah pada homogenitas sebuah budaya. Aspek ini dapat dimanfaat oleh pengusaha kapitalis yang melihat adanya ketergantungan besar masyarakat terhadap Mcdonald kemudian menerapkan prinsip-prinsip tersebut lebih banyak di berbagai negara.

Kesimpulan

Mcdonaldisasi merupakan fenomena unik yang terinspirasi dari mekanisme restoran cepat saji. Mcdonald menawarkan karakteristik yang meningkatkan rasionalitas manusia terhadap kehidupan sosial. 

Transformasionalis memandangnya sebagai fenomena transformasi peradaban manusia yang secara perlahan meninggalkan kehidupan tradisionalnya. 

Tranformasionalis melihat bahwa Mcdonald ikut beradaptasi pada kebudayaan local sebagai wujud akulturasi budayanya dengan prinsip prediktibilitas. 

Kemunculan variasi menu buka puasa di Indonesia ataup Mcwedding di China sebagai wujud akulturasi Mcdonald. Hal ini tentu akan menimbulkan kebergantungan besar masyarakat terhadap efisiensi yang ditawarkan. 

Di sisi lain, tentu akan dimaksimalkan kapitalis sebagai penggerak Mcdonald's dengan semakin mendominasi pasar konsumen dunia. Tak dapat dipungkiri, tanpa upaya tertentu, kehidupan sosial dan kebudayaan akan hilang tertelan dominasi modern. 

Untuk itu, perlu melihat fenomena ini secara seksama dengan tidak menolak ataupun membesar-besarkan agar tidak terjebak dalam kontrol barat dan taktiknya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun