Harga dari bahan bakar minyak atau BBM yaitu Pertalite, Solar, dan Pertamax resmi naik, berlaku mulai dari hari Sabtu, 03 September 2022 tepat pada pukul 14.30 WIB.Pengumuman tentang harga BBM yang naik itu disampaikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo, dalam jumpa pers beliau di Istana Merdeka saat itu.
"Saat ini pemerintah telah membuat keputusan di situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Jokowi, sebagaimana yang telah diberitakan.
Pada Senin, 17 November 2014 pemerintah telah mengumumkan kenaikkan harga dari BBM. Kenaikan BBM berlaku mulai dari tanggal 18 November 2014 pukul 00.00 WIB, harga premiumnya naik dari harga Rp6.500 berubah menjadi Rp8.500. Sedangkan solar naik dari harga Rp5.500 berubah menjadi Rp7.500. Kenaikan harga BBM ini perlahan akan mempengaruhi naiknya harga kebutuhan yang lain misalkan listrik, sembako, kendaraan dan lain-lain.
Disini kita juga harus tau apa yang menyebabkan naiknya harga BBM di Indonesia. Inilah beberapa penyebab naiknya harga BBM di Indonesia:
1.Suplai dari OPEC
OPEC (Organizatiom of the Petroleum Exporting Contries) adalah sebuah organisasi pengekspor minyak yang beranggotakan dari negara-negara penghasil minyak dan mengekspor minyak tersebut. Indonesia adalah negara yang menyuplai minyak dari OPEC. Apabila negara-negara dalam organisasi OPEC bisa mempertahankan produksinya tetap aman, maka penyuplaian minyak tidak akan terganggu dan harga minyak akan stabil. Tetapi apabila penyuplaiannya terganggu makan disitulah harga minyak melonjak.
2.Situasi Keamanan Negara Produsen Minyak
Peperangan antara Rusia dan Ukrania menjadi salah satu sebab melonjaknya harga minyak di dunia. Selain itu juga produksi minyak di negara-negara Timur Tengah mengalami situasi yang tidak baik.
3.Perkembangan Inovasi Teknologi
Teknologi menjadi peran penting dalam berkemembangnya harga minyak mentah. Seperti metode fracking atau metode pengeksplorasi minyak sangat berpengaruh dalam turunnya harga jual minyak. Akan tetapi belum semua negara menggunakan inovasi teknologi metode tersebut. Sehingga tidak semua negara bisa mendapatkan harga minyak yang stabil. Baru negara-negara maju saja yang mengaplikasikan metode tersebut.
4.Peran Penting Perusahaan Minyak
Perusahaan minyak berperan penting dalam produksi dan pendistribusiannya. Perusahaan minyak menjadi peran penting kedua setelah negara pengekspor minyak. Juga sebuah penyimpanan dan pengeboran berpengaruh sekali dalam naik turunnya harga minyak.
5.Permintaan Minyak Secara Global
Minyak mentah itu diperdagangkan dalam tingkat dagang internasional. Disinilah yang mempengaruhi kuat lemahnya sebuah permintaa. Seperti setiap tahunnya produksi kendaraan berbahan bakar akan semakin banyak atau meningkat. Faktor inilah yang menjadi faktor paling kuat naiknya harga BBM
6.Harga Jual Tidak Sesuai
Ditinjau oleh pertamina bahwa harga jual bahan bakar di Indonesia ini tidak sesuai dengan harga pasarnya. Dengan ketidaksesuaian inilah Pertamina mengalami kerugian.
Kita juga harus tahu apa saja dampak naiknya BBM bagi masyarakat. Berikut kurang lebih dampaknya:
1.Tingkat Inflasi Bisa Tembus 6%
Dengan naiknya harga BBM maka inflasi bisa melonjak. Bukan hanya inflasi inti, tapi juga inflasi fundamental juga bisa ikut terseret.
2.Suku Bunga Acuan Semakin Tinggi
Dengan naiknya inflasi inti ini, maka BI akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunganya. Diperkirakan naik 4,75%.
3.Bisa Memicu Stagflasi
Naiknya BBM ini berkemungkinan dalam memberantakan kehidupan masyarakat. Dikhawatirkan akan terjadi PHK besar-besaran. Harga pangan dan kebutuhan pokok akan melonjak.
4.Pasar Saham akan Tertekan
Dengan naiknya harga bahan pangan dan bahan pokok maka akan berpotensi dalam penekanan harga di pasar saham, lagi-lagi dikarenakan inflasi yang disebabkan naiknya harga BBM.
5.Tarif Angkutan Darat Naik 15%
Naiknya BBM sudah pasti berpengaruh pada harga tarif angkutan darat yang akan melonjak hingga 15%.
Setelah mengetahui banyak penyebab dari naiknya harga BBM, jangan sampai kita menjadi panik dibuat karena naiknya harga BBM, apalagi menjadi frustasi dan stress. Lalu emosi seenaknya menyalahkan pihak-pihak yang tak bersalah. Dampak naiknya harga BBM ini menjadikan para PNS memaksakan diri mereka untuk meminimalisir pengeluaran mereka.
Dengan ini maka kita harus pandai-pandai menyikapi situasi seperti ini dengan bijak dan cermat. Ada beberapa kutipan yaitu:
1. Meminimalisir pengeluaran konsumtif dengan mambiasakan diri untuk hidup hemat. Seperti merubah kebiasaan kita yang biasanya ketika makan harus beli dengan memasak makanan sendiri. Atau dengan mengurangi membeli jajanan diluar.
2. Menghemat penggunaan kendaraan bernabahan bakar, atau memaksimalkan penumpang dalam kendaraan tersebut dan menggunakannya seperlunya. Misalkan kita ingin pergi ke suatu tempat yang dekat maka bisa pergi dengan jalan kaki, selain menghemat pengeluaran bahan bakar juga dengan berjalan bisa untuk kesehatan.
3. Melatih diri untuk lebih sering menggunakan transportasi non BBM, selain hema BBM juga ramah lingkungan.
4. Mengurangi kegiatan keluar rumah yang sekiranya tidak penting dan tidak manfaat. Yang hanya membuang sia-sia bahan bakar untuk pergi ke tempat yang tidak bermanfaat.
5. Bagi para Pegawai Negeri yang sudah berkeluarga hendaknya memasak makanan sendiri di rumah untuk menghemat pengeluaran dan bahan bakar BBM.
Maka kita sebagai warga negara yang baik, hendaknya bersikap bijak dan teliti dalam menghadapi kenaikan BBM seperti ini. Tetap tenang di tengah keributan karena naiknya BBM, tetap sabar dan semangat.
Pemerintah akan tetap memantau dari dampak harga BBM kepada masyarakat. Pemerintah akan memberikan bantuan sosial sebagai bentuk pengalihan kebijakan subsidi agar perkara naiknya harga BBM tidak terlalu mebebani masyarakat. Pemerintah akan selalu optimis bahwa ekonomi di Indonesia akan tetap terjaga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI