Mohon tunggu...
Nabilah Itaqlala
Nabilah Itaqlala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga.

Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Tinggal di sebuah kota pahlawan yaitu Surabaya. Saya memiliki hobi yang terbilang tidak tetap. Saya kadang suka memasak, membaca buku, menyanyi, menulis hal random, dan kadang juga suka olahraga. Saya senang dengan topik mengenai lingkungan, ya segala sesuatu tentang alam karena keindahan alam di Indonesia sangat rugi jika tidak dinikmati.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Jiwa Sosial Humaniora Berbasis Pemahaman Politik Melalui Pendekatan Pancasila di Era Society 5.0

9 Februari 2024   19:50 Diperbarui: 9 Februari 2024   19:53 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ruang nyata atau lingkungan sosial merupakan tinjauan sosiologis yang merupakan sorotan berdasarkan pada interaksi antar manusia, lingkungan sosial tersebut akan membentuk pergaulan yang nantinya akan membentuk kepribadian individu. Itulah alasan mengapa jika ingin mengenal seseorang, lihatlah temannya, karena sebagian besar cerminan dari individu tersebut adalah lingkup pertemananya. 

Hal tersebut menjelaskan bahwa ruang nyata berperan penting dalam kehidupan. Namun, terkadang para remaja jika berkumpul dengan temannya, mereka malah fokus bermain gadget, akibatnya jadi sedikit interaksi dan asyik dengan dunianya sendiri. Tidak dapat dipungkiri, seperti yang telah disebutkan diatas bahwa kita sudah ramah untuk terkoneksi dengan internet dan dengan internet juga dapat memudahkan dan mempercepat di beberapa situasi. Namun, hal tersebut juga bisa menjadi bumerang seperti ancaman bagi kita bahkan negara Indonesia ini. 

Pada era digital, semua orang telah memiliki gadget yang seolah menjadi kebutuhan primer bagi seluruh orang dan di dalam perangkat tersebut tentunya setiap orang memiliki media sosial. Sebelum terciptanya Undang-undang ITE pada tahun 2008, saat itu terjadi kekosongan hukum. Fungsi dari UU ITE adalah untuk menertibkan setiap perilaku masyarakat Indonesia dalam menggunakan media sosial, hal ini dibuat untuk menjadi penertib hukum dalam dunia digital yang kala itu baru dikenal. 

Dalam UU ITE Pasal 4 dijelaskan mengenai penggunaan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan atau menaikkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka mensejahterakan masyarakat, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, serta membuka seluas-luasnya pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi semaksimal mungkin dengan bertanggung jawab. 

Namun UU ITE dapat menjadi sebaliknya apabila di salah gunakan untuk membela diri bagi orang yang merasa dirugikan. Salah satu fenomena Rocky Gerung yang menilai langkah Presiden Joko Widodo dalam membangun IKN semata hanya untuk memenuhi ambisinya karena dalam keputusannya, Presiden Joko Widodo langsung melangkah pada keputusan politik, tidak melalui amdal terlebih dahulu. 

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan yang membuat penyidik Subdit Cyber Diteskrimsus Polda Metro Jaya meminta klarifikasi. Padahal sebagai ruang public dalam UU ITE Pasal 4 dijelaskan tentang kebebasan berpendapat dalam ruang digital, karena menilik makna dibalik kritikan Rocky Gerung itu ditujukan pada kebijakan yang telah dibuat bukan personalnya.

Keberadaan revolusi digital memiliki dampak pada jati diri bangsa, seperti nilai-nilai Pancasila yang mulai luntur, khususnya pada para generasi muda. Pancasila diangap penting untuk menjadi pondasi hidup negara dengan memiliki tujuan yang bisa dianggap bermanfaat untuk Indonesia, karena Pancasila menjadi aspek penting untuk setiap warga negara dalam bertingkah laku. Generasi muda saat ini masih banyak yang belum mengamalkan nilai Pancasila dalam kehidupan bahkan hanya sekedar mengetahui saja. 

Generasi yang harusnya menjadi penerus bangsa dan menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 malah kurang pemahamannya tentang landasan negara, miris sekali. Tidak hanya memegang peranan, tetapi anak muda wajib dicermati berkembang supaya bisa jadi generasi yang memiliki jiwa pemimpin serta bermutu. 

Peran orangtua serta lingkungan terdekat ialah peranan penting bagi yang hendak membentuk kepribadian anak muda. Dengan adanya teknologi canggih, bukan malah meminimalisir tindak kriminalitas, tapi justru membuat peningkatan kriminalitas berbasis sosial media, seperti munculnya berbagai dekadensi moral, banyak terjadi kasus kolusi dan nepotisme, radikalisme, kejahatan seksual, kehidupan yang konsumtif, bullying, dan lain-lain yang tidak ada habisnya menjadi topik fokus masyarakat saat ini.   

Generasi muda pada kala ini sepatutnya telah menyadari kalau mereka merupakan harapan bangsa. Generasi muda dituntut harus cepat beradaptasi dengan perubahan zaman. Kecanggihan teknologi saat ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin yang dengan itu bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Generasi muda selaku penerus bangsa harus mempunyai kedudukan serta posisi yang strategis sebab mereka yang akan menentukan maju mundurnya alur di suatu bangsa. 

Dengan kemajuan teknologi, Indonesia harus mampu menghadapi era society 5.0 seiring berkembangnya zaman dan dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas hidup berkelanjutan. Berfokuslah pada apa yang ada sekarang, suatu perubahan pasti memiliki dampak positif dan negatif, tergantung bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun