Mohon tunggu...
Nabila Atikah
Nabila Atikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Artikel Kompetensi Digital sebagai Sarana Penguatan Pendidikan Karakter di Era Society 5.0

29 Desember 2023   06:31 Diperbarui: 29 Desember 2023   06:37 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Konsep society 5.0 atau masyarakat 5.0 merupakan konsep yang pertama kali dikemukakan oleh Jepang. Konsep ini menekankan kemungkinan penggunaan ilmu pengetahuan dan pengetahuan modern seperti AI (Artificial Intelligence), robot, dan IoT (Internet of Things) untuk memenuhi kebutuhan manusia menuju tumah yang nyaman. Literasi berbasis digital menjadi kunci dalam memajukan pendidikan katakter pada periode ini. 

Literasi digital mengacu pada kemampuan individu untuk menggunakan, mengapresiasi, dan berpartisipasi aktif dalam lingkungan digital. 

Konsep revolusi yang dicanangkan Jepang adalah menekankan peran masyarakat dalam menghadapi tantangan evolusi dari revolusi 4.0 menuju revolusi dan society 5.0. Di era society 5.0, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan permasalahan yang kompleks, berpikir kritis, dan kreatif. Revolusi industri 4.0 memiliki trend teknologi tinggi seperti otomatisasi dan pertukaran data, seperti sistem cyber-fisik, komputasi awan, dan komputasi kognitif, namun society 5.0 tidak hadir sebagai solusi terhadap permasalahan tersebut bertentangan dengan apa yang ada sebelumnya pada revolusi industri 4.0.

Upaya lembaga pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kepribadian peserta didik melalui peningkatan keselarasan emosi, sikap, pemikiran dan kekuatan jasmani. Hal ini dapat dicapai melalui bentuk kerjasama dan partisipasi antara lembaga pendidikan, keluarga dan masyarakat dalam kerangka program GNRM (Gerakan Nasional Revolusi Mental). 

Program penguatan pendidikan karakter merupakan respon terhadap tantangan dan hambatan perkembangan zaman yang semakin pesat. Pendidikan Indonesia mempunyai visi yang unik dan dinamis. Mengejar dan berpartisipasi dalam sistem pendidikan Indonesia dengan visi yang khas dan dinamis merupakan tanggung jawab kita semua untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan dan mendukung upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan mengupayakan pendidikan, kita dapat berkontribusi dalam terbentuknya generasi muda yang baik, mempunyai nilai moral yang kuat, berkarakter baik dan siap menghadapi tantangan masa depan.

 Pendidikan karakter didasarkan pada karakteristik dasar manusia dan didasarkan pada nilai-nilai moral global yang diterima secara luas, yang juga dikenal sebagai "golden rule". Berdasarkan nilai-nilai tersebut, pendidikan karakter mempunyai tujuan yang jelas. Para ahli psikologi telah mengidentifikasi beberapa nilai inti kepribadian yang termasuk dalam kategori ini, seperti cinta terhadap Sang Pencipta dan ciptaan-Nya, kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, perhatian terhadap sesama, kasih sayang, kreativitas, kerja sama, kerja keras, percaya diri, menaati peraturan, cita-cita dan integritas yang tinggi.

 Upaya pengembagan keterampilan digital penting untuk mengembangkan keterampilan kelompok sasaran, termasuk melalui pendidikan literasi media. Hal ini melibatkan pemahaman karakteristik informasi dan media yang berbeda. Penting jugs untuk mempelajari perilaku yang tepat, seperti mengembangkan rasa empati terhadap perasaan orang lain ketika memahami informasi. Artinya memiliki kemampuan melihat dan merasakan sudut pandang orang lain agar dapat merespon informasi secara cerdas. Dalam hal ini, kematangan moral juga penting untuk mencegah akibat moral yang negatif. Hal ini akan membantu memahami potensi resiko dan dampak negatif yang timbul dari penyebaran informasi yang tidak akurat atau berbahaya, dan membekali keterampilan untuk menangani secara bertanggungjawab.

 Pendekatan literasi digital dalam transformasi pendidikan karakter merupakan model penemuan yang tidak terlepas dari pentingnya peran guru dalam kegiatan pembelajaran dan proses pembelajaran. Penerapan model ini mempertimbangkan perkembangan teknologi dan dampaknya serta selaras dengan visi pendidikan, tanggung jawab guru, kepekaan sosial, keterampilan logika dan integritas untuk mencapai hasil yang sesuai dengan era digital global. Tujuan penerapan keterampilam digital adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan diri di tingkat internasional dan menghadapi tantangan kemajuan digital.

 Di era society 5.0, pemanfaatan teknologi dalam kehidupan masyarakat menjadi hal yang sangat penting. Keterampilan hidup dan karir, kemampuan belajar dan berinovasi, serta kemampuan memanfaatkan teknologi dan media informasi merupakan hal yang sangat penting. Mengatasi perubahan dinamis mengharuskan individu untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan waktu. Kecakapan hidup, meliputi kemampuan beradaptasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi, kecakapan belajar, meliputi kemampuan mencari, menganalisis, dan mengolah informasi, dan kecakapan teknologi dan media informasi, meliputi kemampuan menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital. Menguasai keterampilan ini akan memungkinkan individu untuk secara aktif dan berhasil berpartisipasi dalam masyarakat yang didukung teknologi di era society 5.0.

 Era 5.0 tidak hanya berfokus pada perkembangan teknologi saja, namun juga menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Fenomena ini merupakan interaksi antara inovasi dan kemakmuran yang menjawab kebutuhan era revolusi industri dengan menyesuaikan kebutuhan manusia dengan kondisi saat ini. Memanfaatkan teknologi adalah kunci terpenting untuk mencapai tujuan ini. Inovasi terjadi melalui pemanfaatan Internet of Things (IoT), dimana berbagai perangkat saling terhubung dan berkomunikasi, memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan karakter juga harus memanfaatkan teknologi dengan baik untuk membantu siswa mengembangkan ketahanan terhadap pesan-pesan yang mengandung kebohongan, hinaan, dan ancaman.

 Saat ini telah dikembangkan sejumlah strategi pengajaran berbasis teknologi, baik dari segi pendekatan pendidik, model dan metode pengajaran, serta media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pendidikan karakter adalah membantu siswa menggunakan teknologi secara bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh konten negatif atau berpotensi membahayakan. Pendidikan karakter bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan penting yang beretika dan bertanggung jawab ketika menggunakan teknologi. Pendekatan ini mendorong siswa untuk menjadi konsumen dan produsen informasi yang bijak serta mengembangkan kemampuan memilih, mengevaluasi, dan memanipulasi konten teknologi secara aktif dan produktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun