Mohon tunggu...
jeihan lutfiah
jeihan lutfiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

mahasiswi ilmu komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agnez Mo, Representasi Wanita Masa Kini

14 Desember 2020   16:55 Diperbarui: 14 Desember 2020   17:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agnez Mo penyanyi terkenal asal DKI Jakarta ini mendadak menjadi sorotan karena aksinya menegakan kesetaraan terhadap perempuan. Agnes (34) dalam wawancaranya di Catatan Najwa pada Jumat (07/02/2020) berkata "zaman sekarang ini wanita bukan lagi jadi bawahan, jadi suruhan, melainkan justru wanita sekarang udah bisaja dipemimpin, lebih unggul dari kebanyakan pria." Menurut wanita berambut coklat ini, pria dan wanita mempunyai hak yang sama dan mempunyai kebebasan yang sama. 

Agnez menilai bahwa wanita di Indonesia tidak mendapat dukungan dari lingkungan sekitar, banyak yang menganggap bahwa kodrat wanita bukanlah sebagai seorang pemimpin. "di lingkungan kita ini, cewe-cewe yang punya mimpin yang tinggi, keinginan besar, justru gak di embrace sama society, tapima lah dapet omongan 'udahlah, itu bukan kodratnya'" ujarnya saat diwawancara oleh Najwa Shihab pada acara Catatan Najwa. 

Agnez berpendapat bahwa perempuan masih sering dianggap sebelah mata. Banyak stigma yang masih di percaya masyarakat bahwa fokus pada karir seharusnya dilakukan oleh pria, sedangkan jika perempuan yang memfokuskan diri pada karir dianggap bukan hal yang lumrah. 

Padahal, menurut Agnez sebenarnya wanita seharusnya juga bisa memiliki peluang yang sama untuk mencapai kesuksesan seperti yang dicapai oleh kaum pria. Berkaca dari sosok ibu nya yang menurut 

Agnez merupakan panutan dalam hidupnya. Karena ibu nya merupakan wanita yang dapat melakukan peran dan pekerjaan yang dilakukan oleh ayah nya. Malah dikatakan bahwa ibu nya jauh lebih tegas dan disiplin terhadap Agnez. 

Dari ibu nya lah Agnez belajar banyak hal tentang bagaimana membentuk karakter dalam pribadi nya, bagaimana memperlakukan orang lain, bagaimana berfikir dalam menilai sesuatu. Agnez memercayai bahwa tujuan utama seorang perempuan bukan hanya untuk menikah, dimana hal tersebut yang telah menjadi stigma dimasyarakat. 

"I feel like it's so degrading ya, karena value seorang perempuan itu merupakan value dari perempuan itu sendiri. Value perempuan itu tidak depend on who you're marrying" ujarnya. Perempuan yang memiliki tujuan untuk menikah biasa nya di puji-puji oleh masyarakat se akan-akan memang sudah seharusnya kodrat perempuan memiliki tujuan utama untuk menikah, berbanding terbalik dengan perempuan yang memiliki tujuan untuk lebih fokus mengejar karir akan di seperti di olok-olok "masa cewek mikirin karir sih" 

"Perempuan sukses itu biasanya korelasinya negatif, sementara kalau laki-laki sukses dinilainya luar biasa" ujar Najwa. Perempuan yang sukses biasanya akan di korelasikan dengan hal yang negatif seperti ambisius, tidak memikirkan pernikahan, kurang perhatian sama keluarga, dan lain-lain. 

Padahal seharusnya perempuan juga dapat memiliki ambisi, mimpi, dan harapan yang sama dengan laki-laki. Dan tanpa disadari, yang lebih sering memberikan tanggapan tersebut adalah dari sesama perempuan itu sendiri. 

Najwa Shihab dan Agnez Mo sepakat perempuan harus lebih percaya diri dan saling menguatkan bukan melemahkan. "terkadang tanpa sadar atau bahkan secara sadar dilakukan, justru malah perempuan yang lebih sering menjatuhkan sesama perempuan lain" Ujar Najwa kepada Agnez. 

Selama acara berlangsung sangat terlihat bahwa Najwa dan Agnez menikmati pembicaraan yang sedang didiskusikan. Walaupun topik yang dibahas cukup berat dan serius, tetapi wawancara yang dilakukan oleh Najwa kepada Agnez terkesan lebih santai dari yang biasa Najwa lakukan ketika mewawancarai politikus, pemerintah, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun