Mohon tunggu...
Nabila MaulidyaAzzahra
Nabila MaulidyaAzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Abil

Selamat Berjuang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keadaan Pendidikan di Pedalaman Indonesia

17 Juli 2021   15:57 Diperbarui: 17 Juli 2021   22:16 3928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

           Seperti yang kita tahu, pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan. Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang terdiri dari pengajar dan siswa. Seorang guru mendidik siswanya mengenai materi pembelajaran yang bersifat akademik serta mengajarkan siswanya untuk berpikir kritis dan kreatif. Sesuai dengan Pasal 31 Ayat (1) UUD 1945 "Setiap warga negara berhak mendapat Pendidikan". Ayat 2 dijelaskan, "Bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya". 

Tujuan pendidikan yaitu untuk mencerdaskan dan mengembangkan pemikiran, bakat, dan potensi anak. Indonesia adalah negara yang terdiri atas ribuan pulau yang tersebar luas. Dengan kondisi geografis yang sangat luas, jadi tidak heran jika Indonesia mempunyai beragam suku dan budaya. Akibat dari letak geografis Indonesia yang sangat luas, di pedalaman Indonesia seperti di wilayah Indonesia bagian Timur sana memiliki kondisi geografis yang cukup ekstrem yang mengakibatkan pendidikan di daerah Timur sulit di akses. 

Mereka ingin mendapatkan pendidikan yang layak namun hal itu tidak bisa mereka rasakan. Para pelajar di daerah itu terpaksa menerjang bahaya hanya untuk sekolah. Mereka rela berjalan berpuluh-puluh kilometer melewati jembatan yang sudah tidak layak untuk dilewati yang mengancam keselamatan mereka. Mereka pun rela menyebrangi sungai dengan perahu dari rumah mereka ke tempat mereka menerima pendidikan itu.

Keadaan berbanding terbalik dengan sekolah yang berada di perkotaan. Akses perjalanan yang harus ditempuh oleh para pelajar yang berada di kota lebih mudah dijumpai seperti tersedianya angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Begitu pula dengan keadaan bangunan sekolah yang megah di perkotaan yang disertai sarana dan prasarana belajar mengajar yang begitu lengkap. Namun, semua itu menjadi hal yang langka ketika kita membandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil. Di daerah pedalaman Indonesia, kondisi sarana dan prasarana untuk pendidikan masih kurang. Tidak sedikit dari mereka yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tempat yang layak. Ada pula yang melaksanakannya di tempat terbuka seperti tanah lapang dan tempat lainnya. 

Tenaga pendidik pun masih sangat kekurangan karena keterbatasan akses menuju daerah tersebut. Sehingga, angka putus sekolah di daerah pedalaman cukup tinggi. Tenaga pendidik merupakan komponen terpenting dalam proses pembelajaran. Terkadang mereka merasa kecewa karena ketika mereka sudah semangat untuk belajar, namun tidak ada guru yang datang. Berbeda dengan pendidikan di kota-kota besar yang sarana dan prasarana nya sudah lengkap, di daerah terpencil kekurangan tenaga pendidik sehinggga para guru harus mengajar beberapa kelas atau murid dalam jumlah banyak sekaligus. Sedangkan di perkotaan, tenaga pendidik sudah mencukupi atau bahkan kelebihan. Mereka yang sekolah di perkotaan tidak lagi mencari tenaga pendidik. 

Karena para guru sudah tersedia untuk mereka bahkan dengan pembagian satu guru hanya untuk satu kelas saja. Meskipun keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, semangat para guru dan siswa untuk belajar mengajar tidak pernah luntur. Demi sebuah pengabdian untuk pendidikan, rasa lelah tidak pernah terasa. Mereka sudah merelakan sebagian hidup mereka, kehilangan waktu berharga bersama keluarga tercinta untuk membagi sedikit ilmu kepada masyarakat yang ada di daerah tersebut. Suatu pengabdian yang belum tentu mampu dilakukan oleh semua orang. Karena masa depan anak bangsa ada di tangan para guru. 

Namun, di balik keterbatasan itu, terdapat upaya pemerintah dalam pemerataan terutama dalam bidang pendidikan antara pendidikan yang ada di daerah perkotaan dengan daerah terpencil. Namun, upaya pemerintah belum memperoleh hasil yang maksimal, karena dalam proses pemerataan dan perluasan akses pendidikan di daerah terpencil itu, pemerintah juga masih mengalami hambatan dan lainnya sehingga di daerah terpencil selalu terlihat lebih lambat proses berkembangnya dalam dunia pendidikan dibandingkan dengan yang ada di perkotaan. Pemerintah diharapkan lebih memaksimalkan upayanya dalam meningkatkan atau menyeimbangkan keadaan pendidikan antara di perkotaan dengan di daerah terpencil agar tidak terjadi kesenjangan sosial. Tokoh-tokoh penting di daerah itu pun harus berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan pendidikan di daerahnya. Jadi, pendidikan di Indonesia belum merata sepenuhnya. Masih banyak daerah yang memiliki keterbatasan dalam bidang pendidikan, baik sarana dan prasarana maupun akses perjalanannya. Diharapkan upaya pemerintah dapat terlaksana sepenuhnya guna mengurangi peserta didik yang mengalami putus sekolah. www.kompasiana.com/afifah98036

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun