Mohon tunggu...
Muhammad Nabhan Fajruddin
Muhammad Nabhan Fajruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Petualang Ilmu

Mahasiswa di UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penawar Quarter Life Crisis

21 November 2023   15:51 Diperbarui: 21 November 2023   16:03 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak yang mengatakan bahwa quarter life adalah masa tersulit dalam fase kehidupan, sehingga dikenal dengan quarter life crisis. Sesungguhnya quarter life  berkisar pada usia 20-30 tahun, dalam sudut pandang biologis fase ini merupakan fase yang matang bagi tubuh dalam perkembangannya. Sedangkan secara psikologis sudah memasuki masa dewasa awal yang merupakan peralihan dari remaja ke dewasa awal. 

Fase ini ditandai dengan sudah mulai menemukan jati diri melalui pemikiran semakin matang, logis, idealis, dan memiliki karakteristik. Seakan tubuh dan jiwa sudah semakin siap menghadapi realitas dan permasalahan kehidupan yang serba kompleks dan rumit. 

Artinya fase quarter life merupakan fase awal dalam kehidupan mengalami banyak permasalahan dalam kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, ekonomi, dan percintaan.

Pada umumnya permasalahan quarter life crisis adalah anxiety dan overthinking dalam menyikapi setiap permasalahan yang datang. Anxiety adalah perasaan cemas, takut, dan khawatir dalam menghadapi situasi atau peristiwa. 

Sedang overthinking adalah berpikir berlebihan sampai rinci mengenai suatu hal yang tidak nyata. Kedua hal tersebut saling berhubungan satu sama lain, keduanya juga menjadi sumber permasalahan dalam menghadapi peristiwa dan situasi tertentu. 

Semua orang pasti mengalami dua hal tersebut dalam quarter life, oleh karenanya diperlukan mengenal diri sendiri lebih dalam lagi serta mengenal permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan kesadaran tentang kemampuan diri dan mengenal masalah maka quarter life crisis dapat teratasi.

Selain itu, permasalahan dalam quarter life disebabkan karena persepsi banyak orang yang menganggap hidup adalah perlombaan meraih kesuksesan dan pencapaian. 

Standar kehidupan yang serba mapan, penuh kebahagiaan, dengan segala materi yang melimpah adalah titik sukses bagi kebanyakan orang. Oleh karena itu, banyak yang berlomba-lomba memamerkan pencapaian dan kesuksesan berupa di sosial media.  

Semua itu dilakukan hanya sekadar untuk menginformasikan kepada khalayak bahwa dia sudah mencapai kesuksesan. Seakan hidup adalah suatu perlombaan siapa yang paling cepat meraih kesuksesan tertentu berarti dialah yang paling hebat.

Realitasnya di masyarakat menganggap lulus cepat, cepat mendapat kerja, cepat nikah, cepat punya aset, cepat naik jabatan, cepat kaya, dan lainnya adalah suatu yang diagung-agungkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun