Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Sarapan Pagi sebagai Penangkal Penyakit

23 Maret 2018   12:53 Diperbarui: 23 Maret 2018   13:16 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

breakfast berasal dari kata break dan fast yang berarti sarapan. Manusia memerlukan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan gerakan yang dilakukan oleh otot - otot tubuh dalam sistem penunjang. Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum berangkat kerja atau sebelum berangkat sekolah memberikan tenaga untuk badan selama mulai kerja, antara pukul 08.00 -- 11.00 WIB.

Jarak waktu makan malam dengan makan pagi cukup lama, yaitu sekitar 10 -- 12 jam. Sarapan pagi sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa, sarapan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, sarapan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran sehingga prestasi belajar lebih baik. Manfaat yang diperoleh kalau seseorang melakukan sarapan pagi, antara lain :

  • Sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin normal, maka gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas.
  • Pada dasarnya sarapan pagi akan memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.

Sarapan pagi termasuk dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang dalam pesan kedelapan. Makan pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesegaran tubuh dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Pada anak-

anak, makan pagi akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih ditingkatkan. Sarapan sehat seyogyanya mengandung unsur empat sehat lima sempurna atau sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang yang tertuang dalam tumpeng gizi seimbang. Menurut berbagai kajian bahwa frekuensi makan yang baik adalah tiga sekali sehari. Ini berarti bahwa makan pagi (sarapan) hendaknya jangan ditinggalkan. Sarapan sebaiknya menyumbang gizi sekitar 25%.

Gizi sekitar 25 % adalah jumlah yang cukup signifikan karena sisa kebutuhan energi dan zat gizi lainnya tentunya akan dipenuhi oleh makan siang, makan malam dan makanan selingan diantara dua waktu makan. Jadwal untuk sarapan pagi yang ditetapkan adalah untuk makan pagi pukul 07.00 - 08.00 atau 08.00 - 09.00 atau 09.00 - 10.00, makan siang pukul 12.00 - 13.00 atau 13.00 atau 14.00, makan malam 18.00 - 19.00 atau 19.00 - 20.00 atau 20.00 - 21.00. Waktu makan disesuaikan menurut kebiasaan masing - masing yang terpenting adalah konsisten setiap hari.

WHO telah merekomendasikan bahwa sarapan yang baik dan memenuhi kriteria gizi adalah sarapan yang menyuplai karbohidrat 55 - 65 %, protein 12 - 15%, lemak 24 - 30 %, vitamin, dan mineral yang bisa diperoleh dari sayur atau buah (Almatsier, 2004). Energi dan protein dari sarapan untuk anak -- anak dianjurkan berkisar 20 -- 25 % yaitu 200 -- 300 kalori. Orang yang selalu sarapan pagi adalah orang yang memperhatikan kesehatannya dengan baik. Beberapa hasil penelitian menunjukkan orang yang memiliki makan pagi cenderung mendapatkan lebih banyak vitamin dan mineral dan bisa mengurangi lemak dan kolesterol.

Hasilnya tubuh lebih ramping, jumlah kolesterol lebih rendah dan sedikit kesempatan untuk makan berlebihan. Sarapan juga bermanfaat bagi outcome pendidikan. Pertama, karena penyediaan sarapan di sekolah ternyata meningkatkan angka kehadiran sekolah, jumlah waktu yang dihabiskan oleh anak - anak disekolah akan meningkat. Kedua, dengan menghilangkan lapar jangka pendek maka perhatian anak, kemampuan meningkat yang diperlukan saat bekerja, dan kecepatan otak dalam memproses informasi menjadi lebih baik sehingga memungkinkan anak - anak untuk mendapat lebih banyak pengetahuan dari instruksi yang diberikan oleh guru - guru mereka.

Terakhir, dalam jangka waktu yang panjang sarapan dapat memperbaiki status gizi anak dan mengoreksi defisiensi mikronutrien sehingga fungsi kognitif anak menjadi lebih baik. Anak usia sekolah memerlukan stamina tetap fit selama mengikuti kegiatan sekolah maupun kegiatan ekstra kulikuler, maka sarana utama dari segi gizi adalah jangan meninggalkan sarapan. Anak yang tidak sarapan akan mengalami kekosongan lambung sehingga kadar glukosa akan menurun. Gula  darah merupakan sumber energi utama bagi otak, jika kadar glukosa menurun maka dampak negatifnya adalah ketidak seimbangan sistem saraf pusat yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar atau rasa lelah. Anak akan sulit untuk dapat menerima pelajaran dengan baik, gairah belajar serta kecepatan reaksi juga akan menurun

Para ahli merekomendasikan makan dengan karbohidrat, protein, dan sedikit lemak, jika ingin mendapatkan manfaat penuh dari sarapan. Para ahli mengatakan bahwa karena tidak ada satu makanan memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan, makan berbagai jenis makanan sangat penting untuk kesehatan yang baik. Sarapan pagi sama dengan makan dengan makan siang yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. Sarapan pagi yang baik mengandung 20 -- 30 % jumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sehari. Jika sarapan pagi tidak selalu dilakukan, maka tubuh akan berusaha menaikkan kadar gula darah yang mengambil cadangan lemak.

Alhasil tubuh tidak akan berada dalam keadaan baik untuk melakukan aktifitas. Sehingga anak akan terganggu konsentrasinya. Permasalahan makan pada anak biasanya adalah sulit makan atau tidak mau makan. Apabila hal tersebut tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan anak kekurangan gizi sehingga dapat mengganggu pertumbuhan perkembangannya selain itu, anak -- anak sekolah umumnya sering tidak mau makan pagi (sarapan) karena berbagai alasan. Misalnya tidak terbiasa sarapan takut terlambat ke sekolah sehingga tergesa -- gesa berangkat ke sekolah, atau malas makan dan lain - lain.

Kebiasaan tidak sarapan pada anak -- anak akan menyebabkan lambung kosong dan kadar gula darah berkurang (keadaan hipoglikemia) sehingga menyebabkan badan lemas mengantuk sulit menerima pelajaran, serta turunnya gairah belajar dan kemampuan merespon. Berdasarkan hasil Studi FAO menunjukkan bahwa wanita di negara berkembang yang mengalokasikan waktu lebih banyak diluar rumah, biasanya akan mengurangi waktu untuk mengelola makanan rumah tangga baik dengan cara mengurangi frekuensi memasak maupun mengurangi jenis makanan yang di masak. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap ketersediaan ibu adalah status dan jenis pekerjaan ibu, kehadiran ibu di rumah, ketersediaan peralatan masak modern, dan ketersediaan pangan yang praktis atau siap saji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun