Mohon tunggu...
Mytha khoirunnisa
Mytha khoirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - 18years

Alo!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hidupkan Pancasila untuk Generasi Muda,Milenial Ciptakan Persatuan

26 Januari 2021   00:21 Diperbarui: 26 Januari 2021   15:31 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/33847434683821159/sent/?invite_code=d7cb7da9d2c949c69184efea74f9f1d5&sender=595249413157329419&sfo=1

                                                                                       

Oleh : Mytha Khoirun Nisa, Nisa Dafiana Putri, Dinda Cinta Nainggolan, Farah Amelia Kacaribu, Imran Hatorangan Pulungan , dan Santo Maulana Putra Sinaga.

Mahasiswa Universitas Sumatra Utara. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Program Studi Administrasi Bisnis.

Kemudahan  masyarakat  mendapatkan berbagai berita tanpa disadari membahayakan siapapun yang tidak bisa menyortir informasi tersebut. Ya, bahaya radikalisme dan perpecahan terus mengintai masyarakat, salah satunya generasi muda Indonesia. Hal ini terjadi dari kurangnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti banyaknya pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita, dan akibatnya banyak anak muda yang sering melakukan SARA terhadap orang lain, seperti warna kulit, suku, bahkan agama. Hal ini tentu saja sangat bertentangan dengan Pancasila, terutama pada sila ketiga, yaitu persatuan bangsa Indonesia.

Pada hakikatnya nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta lingkungan yang harmonis dan nyaman. Sejak saat ini, sekarang dan di masa depan, peran pemuda adalah sebagai pilar, penggerak dan pemelihara jalan pembangunan nasional menjadi sangat dinantikan. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan Pancasila dipandang perlu dihidupkan kembali di tengah-tengah anak muda untuk menguatkan semangat persatuan.

Jika kita melihat fenomena maraknya konflik terkait SARA saat ini, sebenarnya merupakan cerminan dari proses panjang bangsa Indonesia dengan motto Bhinneka Tunggal Ika yang sedang diuji. Inilai salah satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut perlunya keseimbangan berbagai perbedaan yang ada di Indonesia serta diperlukannya adanya toleransi antar masyarakat. Dipentingkan juga untuk selalu mengingat perjuangan pahlawan di masa lalu dan pentingnya mengedepankan persatuan bangsa.

Di era digital sekarang ini, penyebaran isu SARA menjadi sangat ganas dan percepatan masalah menjadi mudah meluas. Oleh karena itu, pencegahan masalah etnis menjadi penting untuk membangun pencegahan yang kuat di masyarakat, terutama di dunia maya. Jadi kita harus bisa mengimunisasi diri dan menangkis diri kita sendiri melalui pengamalan Pancasila. Disisi lain, sebagai  ideologi  Pancasila akan bermakna  ketika kehadirannya  dapat  dirasakan  dalam  setiap denyut  nadi dan tarikan nafas kehidupan masyarakat. Ia harus  diwujudkan  dalam  bentuk tindakan nyata, agar tidak menjadi  konsep yang hanya hidup di awang-awang.

Pada intinya menghidupkan kembali Pancasila tidaklah memerlukan konsep yang sulit. Karena sesungguhnya  nilai-nilai Pancasila selalu hadir dan dapat  ditemukan dalam keseharian. Membantu  teman yang sedang  dalam  kesulitan, itu Pancasila. Bermusyawarah dalam  menyelesaikan suatu persoalan, itu sudah termasuk Pancasila. Namun, tetap jangan dilupakan pembekalan rutin terhadap Pancasila terutama untuk para pemuda seperti mahasiswa. 

Dengan adanya pembekalan akan menghindarkan mahasiswa dari yang namanya 'the lost generation', dalam arti generasi yang 'linglung' karena tercabut dari jati diri dan akar budayanya. Pancasila akan tetap terus ada bukan hanya sekedar lisan melainkan lebih dari itu jika para pemuda bangsa terus berkarya tanpa melupakan Pancasila. Dengan demikian,  Pancasila tidak  akan  pernah  ketinggalan zaman, termasuk di tengah  generasi  millenials  sekarang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun