Apakah kamu pernah mendengar ilmu stoikisme ? Stoikisme adalah aliran filsafat kuno tentang mempelajari ilmu mengendalikan diri dan pikiran kita. Stoikisme adalah cara bertahan kita hidup di era gempuran dunia pekerjaan, kegalauan karena putus cinta, atau hal-hal lain yang dapat mengusik hidup kita, hingga membuat kita menjadi overthinking berhari-hari bahkan berbulan-bulan.Â
Stoikisme mengajarkan kita untuk belajar mengendalikan pikiran dan diri kita, agar kita bisa hidup lebih tenang dan damai, tanpa terganggu dengan adanya hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Tujuan dari stoikisme ini sendiri adalah untuk mendapatkan ketenangan batin, kebahagian diri, dan tidak terusik dengan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Hal yang diluar kendali kita, tidak akan bisa kita perbaiki atau atur sebagaimana yang kita inginkan, karena itu lah kita harus belajar ilmu stoikisme. Agar kita mampu mengendalikan pikiran dan diri kita, agar menjadi lebih tenang dan damai.Â
Yuk, mari kita belajar bersama tentang aliran filsafat stoikisme !Â
1. Fokus dengan apa yang bisa kamu kendalikan, lepaskan apa yang tidak bisa kamu kendalikan.Â
Terkadang, dalam menjalani kehidupan ini, pasti ada saja masalah yang harus kita hadapi. Entah tiba-tiba dipecat dari pekerjaan, putus percintaan, atau mendapat berita duka tentang meninggalnya orang yang sangat kita cintai. Hal-hal seperti ini, tentu saja dapat membuat kita merasa sangat sedih, dan terkadang tidak mampu menjalani kehidupan seperti sebelumnya. Sedih yang berlarut-larut, dan meratapi diri sendiri, sehingga kita tidak dapat berpikir jernih dan tidak mampu beraktivitas seperti biasanya. Namun, jika kamu ingin hidup lebih tenang dan damai, cobalah untuk fokus dengan apa yang bisa kamu kendalikan, dan lepaskan apa yang tidak bisa kamu kendalikan. Kehilangan orang tua atau orang yang kita sayangi adalah bagian dari takdir, menangis dan meratapi diri berlarut-larut tidak akan membuat orang yang meninggal, akan hidup kembali. Maka dari itu, cobalah mengikhlaskan dan menyibukan diri kembali, agar tidak sedih berlarut-larut, lepaskan secara perlahan, hal-hal yang memang diluar kendalimu.Â
2. Jangan melawan kenyataan, terima dan hadapi saja dengan tenang.Â
Jika kamu sudah belajar untuk fokus dengan apa yang bisa kamu kendalikan, dan melepaskan apa yang tidak bisa kamu kendalikan. Kamu juga harus bisa untuk menerima kenyataan yang terjadi dalam hidupmu. Seperti ketika kamu gagal dalam percintaan, awalnya mungkin kamu akan sedih dan depresi, mencoba dengan segala cara, supaya ia kembali lagi kepadamu. Namun, jika kamu sudah dapat fokus dengan apa yang bisa kamu kendalikan, dan melepaskan apa yang tidak bisa kamu kendalikan, kamu pasti akan bisa menerima kenyataan, bahwa ia sudah tidak lagi menginginkan dirimu. Jadi, cobalah untuk menerima kenyataan bahwa kalian sudah tidak bisa bersama lagi, ikhlaskan, dan hadapi dengan tenang. Cobalah untuk terus memperbaiki kualitas hidupmu, sehingga kamu akan mengalami masa tenangmu, dan kembali menjalani hari-harimu seperti biasanya, dan bisa jadi, kamu lebih produktivitas dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.Â
3. Fokus pada apa yang terjadi saat ini.Â
Kita tidak hidup di masa lalu, maupun tidak hidup di masa depan. Jangan pernah kembali mengingat kehidupan di masa lalumu yang menyedihkan, yang membuatmu merasa terpuruk dan merasa gagal atau tidak berguna. Nostalgia masa lalu terkadang hanya membuatmu merasa tidak bersyukur dengan apa yang kamu punya saat ini. Kita juga tidak boleh terlalu berandai-andai tentang kehidupan di masa depan, karena itu masih jauh di luar kendali kita. Jika ekspetasimu terlalu tinggi terhadap masa depanmu, dan itu tidak sesuai harapanmu, maka kamu akan kecewa dan tidak siap menerima kenyataan. Karena itu, berusahalah untuk hidup sebaik-baiknya di masa ini. Fokuslah pada apa yang terjadi saat ini, karena kualitas hidupmu di masa saat ini, akan menentukan hidupmu di masa depan. Jadilah pribadi yang baik, lakukan hal positif untuk batin dan fisikmu, agar hidupmu lebih terarah, damai, dan bahagia.Â
4. Belajar mengendalikan diri.Â
Mulai sekarang, belajarlah untuk mengendalikan dirimu, kendalikan emosimu dan pikiranmu. Jika kamu marah, cobalah diam dan tidak berkata apa-apa, karena jika kamu berbicara dalam keadaan marah, itu akan membuat situasi lebih berantakan. Kamu bisa saja membuat orang sakit hati, dengan apa yang kamu ucapkan saat marah. Kamu bisa saja menyesali apa yang kamu ucapkan atau kamu lakukan, ketika kamu sedang marah. Maka dari itu, berusahalah mengendalikan dirimu ketika menghadapi situasi yang tidak kamu harapkan.Â
5. Ubah cara pandang ketika menghadapi masalah. Â
Jika kamu terbiasa terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, mudah emosi, atau depresi. Mulai sekarang, cobalah untuk mengubah pola pikirmu dalam menghadapi masalah. Kendalikan apa yang bisa kamu kendalikan, lupakan dan buang jauh-jauh hal yang tidak bisa kamu kendalikan. Cobalah untuk fokus dengan apa yang terjadi saat ini, dan belajar mengendalikan dirimu sendiri. Jika kamu sudah terbiasa dengan itu semua, maka secara perlahan cara pandangmu dalam menjalani hidup pun akan berubah menjadi lebih baik lagi dan terarah. Mungkin awalnya kamu akan merasa kesulitan dalam menerapkan ilmu stoikisme ini, namun cobalah secara perlahan-lahan dan rasakan manfaatnya dalam hidupmu. Semoga artikel ini bermanfaat ya :)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI