Menikah, harus berhenti menebak dan berspekulasi. Menikah harus berani bertanya secara terbuka dan siap menerima setiap jawaban dari kepala yang berbeda. Iya, rambut boleh sama hitam, tetapi isinya bisa sangat berbeda.Â
Yang sudah menikah, pasti mulai menganggukkan kepala dan sepakat dengan setiap yang tertulis. Yang belum menikah, sedikit demi sedikit mulai tergambar. So, jangan terburu-buru. Tenang, berpikir positif dan percayalah perasaan cinta yang menggebu perlahan akan turun dan memudar. Yang bisa bikin bertahan: niatan yang kuat & yakin kalau dialah orangnya. Yakin secara logis, bukan hanya berdasarkan perasaan.Â
Sayangnya, kebanyakan orang yang sedang jatuh cinta sering denail. Tidak terlalu jujur mengakui bahwa ada banyak hal yang rasanya tidak bisa di tolerir namun tetap dilanjutkan dengan dalih "nanti juga berubah".Â
Hey, wake up berharap orang lain berubah hanya demi kamu seorang. Apa iya se-spesial itu? Tidak sederhana, ini terlalu ambil resiko dan cukup gambling. Mungkin sebagian orang akan bisa berubah namun banyak juga yang sulit berubah.Â
Lantas, untuk memulai hidup yang panjang. Termasuk ibadah seumur hidup, kamu nekat gambling? Wow.Â
Berhenti jika dirasa orang tersebut dalam proses berkenalan sudah sulit diajak ngobrol apalagi diskusi. Sedangkan pernikahan isinya banyak ngobrol, hanya perlu sedikit cinta yang konsisten. Menjaga perasaan tetap menyala, butuh usaha. Apalagi yang mudah menggebu di awal.Â
So, kamu harus realistis dan membuka mata serta telinga sebaik mungkin. Atur kepekaan secara maksimal. Jika merasa sudah menemukan yang tepat, harus berani menerima sepaket kekurangan dan kelebihannya. Apakah mampu puluahan tahun bersama? Adakah kekurangannya yang tidak bisa kamu tolelir?Â
Yang tahu jawabannya, cuma kamu. Berhenti terlalu mendengarkan apa kata orang. Oranglain bilang kamu terlihat serasi dan cocok. Apakah betul yang dibilang? Coba lihat ke dalam diri. Benarkah yang dinilai oranglain?Â
Penting buat memiliki pendapat yang logis dari diri sendiri sebelum terlalu mendengarkan apa kata orang. Dalam hal menemukan pasangan yang beneran klop dan pas, kamu harus mengenali diri kamu sendiri terlebih dahulu.Â
Jika sudah sangat mengenali diri sendiri. Kamu akan memahami apa saja yang kamu butuhkan dan apakah dia orangnya? Secara logika, akan ketemu jawabannya. Setelah itu coba pastikan, bisakah setiap kekurangan orang tersebut kamu maklumi dan maafkan? Harus bisa memaklumi dan memaafkan agar tetap bisa seiring sejalan.Â
Tetapi ada dua hal yang tidak bisa kamu maklumi dan maafkan, yaitu: perselingkuhan dan KDRT. Keduanya tidak memiliki tempat untuk dimaafkan dan dimaklumi. Kedua hal tersebut jelas sangat menyakiti dan menyiksa. Bisa terasa seperti neraka dunia, jika nekat memaafkan dengan berharap akan berubah. Kedua hal tersebut adalah tabiat yang susah untuk berharap bisa berubah. Terbukti secara data dan fakta sekalipun.Â